Setelah Hancurkan Resor Buatan Korsel di Utara, Kim Jong Un akan Bangun Ulang Resor Bertaraf Dunia

- 20 Desember 2020, 19:38 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un /Instagram.com/@marshalkimjongun

PR CIREBON – Pyongyang berencana untuk membangun kembali kompleks wisata Gunung Kumgang andalannya menjadi resor internasional, setahun setelah pemimpin Kim Jong Un memerintahkan bangunan buatan Korea Selatan di sana dihancurkan, media pemerintah.

Resor tersebut, yang pernah menjadi simbol penting kerjasama ekonomi antar-Korea, dibangun oleh Hyundai Asan Korea Selatan di salah satu gunung paling terkenal di Utara, menarik ratusan ribu pengunjung dari Selatan.

Baca Juga: Ali Imron, Terpidana Kasus Bom Bali 1 Ingatkan Bahaya Radikalisme

Tapi tahun lalu, Kim mengutuk pembangunan tersebut dengan Selatan dan mengatakan bahwa pembangunan tersebut merusak pemandangan dan menggambarkan fasilitas di sana sebagai lusuh dan dibangun seperti tenda darurat di daerah yang dilanda bencana atau bangsal isolasi, memerintahkan pemindahan mereka.

“Kita perlu membangun kawasan wisata dengan cara kita sendiri, untuk menjadikan resor budaya yang membuat iri seluruh dunia," kata Kim Tok Hun, perdana menteri Korea Utara yang dilaporkan oleh kantor berita resmi negara tersebut.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, ia juga menyerukan untuk mendorong dan mengubah daerah itu menjadi resor turis internasional yang modern dan mencakup semua orang.

Baca Juga: Soal Terorisme Kembali Muncul, Fadli Zon Klaim: Jualan Isu Tapi Ingin Datangkan Investasi

Kompleks Gunung Kumgang pernah menjadi salah satu dari dua proyek antar-Korea terbesar, bersama dengan Kompleks Industri Kaesong yang sekarang sudah ditutup, di mana perusahaan Selatan mempekerjakan pekerja Korea Utara sambil membayar Pyongyang untuk layanan mereka.

Namun turnya tiba-tiba berakhir pada 2008 setelah seorang tentara Korea Utara menembak mati seorang turis dari Selatan yang menyimpang dari jalur yang disetujui, dan Seoul menangguhkan perjalanan.

Korut yang tertutup telah lama ingin melanjutkan kunjungan yang menguntungkan, tetapi mereka sekarang akan melanggar sanksi internasional yang dijatuhkan pada Pyongyang atas program senjata nuklir dan balistiknya, meskipun Presiden Korsel Moon Jae-in telah lama memperjuangkan keterlibatan dengan Pyongyang.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x