Tertutup dan Terisolasi, Mantan Tahanan Beberkan Penyiksaan di Kamp Penahanan Korea Utara

- 19 Oktober 2020, 11:38 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. /Japan Times

PR CIREBON – Organisasi Human Rights Watch yang berbasis di Amerika Serikat (AS) melakukan wawancara dengan puluhan mantan tahanan dan pejabat Korea Utara untuk menyoroti apa yang disebutnya sebagai kondisi tidak manusiawi di kamp penahanan.

Laporan mereka menyebutkan pada Senin, 19 Oktober bahwa penyiksaan, penghinaan, dan pemaksaan untuk mengakui kesalahan, merajalela dalam sistem penahanan pra-peradilan Korea Utara dan memperlakukan orang lebih rendah dari hewan.

Korea Utara yang bersenjata nuklir tersebut dituduh melakukan pelanggaran hak asasi secara luas oleh PBB dan kritikus lainnya, dan merupakan negara yang tertutup dan sedikit yang diketahui tentang sistem peradilan pidana di negara mereka.

Baca Juga: Penghina Moeldoko di Facebook Dibekuk Polri, Siapa Lagi Berani Hina Pemerintahan Jokowi ?

Seorang sumber yang diwawancarai menuturkan bahwa penganiayaan terhadap tahanan, dipukul dengan tongkat atau ditendang dengan sangat kejam terjadi pada tahap awal penahanan pra-peradilan.

"Peraturan mengatakan tidak boleh ada pemukulan, tapi kami membutuhkan pengakuan selama penyelidikan dan tahap awal pemeriksaan pendahuluan. Jadi, Anda harus memukul mereka untuk mendapatkan pengakuan," kata seorang mantan petugas polisi, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Sementara itu, mantan tahanan mengungkapkan bahwa mereka dipaksa untuk duduk diam di lantai, berlutut atau dengan kaki disilangkan selama 16 jam sehari, bahkan dengan gerakan sekilas yang mengarah pada hukuman.

Baca Juga: 20 Persen Responden Belum Tahu Kuota Internet Gratis Kemendikbud, ASI Sebut Sosialisasi Harus Masif

Hukumannya berkisar dari memukul dengan menggunakan tangan, tongkat, atau ikat pinggang kulit, hingga memaksa mereka berlari berputar-putar di lapangan sekira 1 yard (0,9 meter) hingga 1.000 kali.

"Jika saya atau orang lain pindah di dalam sel, para penjaga akan memerintahkan saya atau semua teman satu sel untuk mengulurkan tangan kami melalui jeruji sel dan akan menginjak mereka berulang kali dengan sepatu bot mereka," ungkap mantan tahanan Park Ji Cheol.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x