Negara Kaya Banyak Beli Vaksin Covid-19, Amnesty Internasional: Ambil Dosis Miliaran Orang Miskin

- 10 Desember 2020, 07:54 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Pixabay/

PR CIREBON – Negara-negara kaya telah mendapatkan banyak dosis vaksin virus Corona untuk melindungi populasinya hampir tiga kali lipat pada akhir tahun 2021, menurut Amnesty International dan kelompok lain pada Rabu, 9 Desember 2020, kemungkinan mengambil dosis miliaran orang di daerah yang lebih miskin.

Inggris menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer bulan ini, meningkatkan harapan bahwa gelombang pasang dapat segera berbalik melawan virus yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang secara global, menghancurkan ekonomi dunia dan meningkatkan kehidupan normal.

Amnesty dan organisasi lain termasuk Frontline AIDS, Global Justice Now dan Oxfam, mendesak pemerintah dan industri farmasi untuk mengambil tindakan guna memastikan kekayaan intelektual vaksin dibagikan secara luas.

Baca Juga: Ada Pemilih Pakai Hak Pilih Orang Lain, 43 TPS Berpotensi Gelar Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2020

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah berulang kali meminta pemerintah tahun ini untuk membuat vaksin yang melindungi dari Covid-19 sebagai barang publik.

WHO telah mendukung skema program vaksin global yang dikenal sebagai COVAX, yang berupaya memastikan distribusi vaksin yang adil, dan 189 negara telah bergabung. Tetapi beberapa negara seperti Amerika Serikat belum mendaftar, setelah mendapatkan kesepakatan bilateral.

COVAX berharap dapat memberikan sekitar 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021 tetapi itu hanya akan mewakili sekitar 20 persen dari populasi negara-negara yang menjadi bagian dari mekanisme tersebut.

Baca Juga: Dinasti Politik Jokowi dalam Pilkada 2020 Disorot Peneliti Asing: Nepotisme Jadi Normal di Indonesia

"Hampir 70 negara miskin hanya akan dapat memvaksinasi satu dari 10 orang terhadap Covid-19 tahun depan kecuali jika tindakan segera diambil," kata Amnesty International, berdasarkan perhitungan baru-baru ini.

"Data terbaru menunjukkan bahwa negara kaya yang mewakili hanya 14 persen dari populasi dunia telah membeli 53 persen dari semua vaksin yang paling menjanjikan sejauh ini," tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x