Bersaing dengan Vaksin Pfizer dan Moderna, Vaksin Batan Universitas Oxford 90 Persen Efektif

- 9 Desember 2020, 19:23 WIB
Bersaing dengan Vaksin Pfizer dan Moderna, Vaksin Batan Universitas Oxford 90 Persen Efektif Melawan Covid-19.*
Bersaing dengan Vaksin Pfizer dan Moderna, Vaksin Batan Universitas Oxford 90 Persen Efektif Melawan Covid-19.* /Daniel Schludi/unsplash.com/@schluditsch


PR CIREBON - Setelah melewati uji coba, vaksin buatan Universitas Oxford saat ini berhasil 90 persen efektis melawan virus Covid-19.

Bersamaan dengan diluncurkannya Vaksin Pfizer/BioNTech secara resmi di Inggris pada 8 Desember 2020 setelah mendapat persetujuan dari regulator obat negara tersebut.

Vaksin Oxford/AstraZeneca telah melewati masa uji coba dengan tingkat kemanjuran hingga 90% dalam memerangi Covid-19.

Baca Juga: Meski Unggul di Pilkada Surakarta 2020, Gibran-Teguh Sebut Hasil Suara Tak Sesuai Target

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menganalisis data percobaan dari lebih dari 23.745 relawan, di mana hanya dua orang yang mengalami efek samping akibat vaksin, salah satunya, suhu tinggi, saat ini sedang diselidiki.

Keduanya dikatakan sedang dalam proses pemulihan dan masih berpartisipasi dalam proses uji coba vaksin.

Menurut penelitian, suntikan Oxford / AstraZeneca dikatakan 90 persen efektif jika diberikan sebagai setengah dosis sebelum dosis penuh, atau 62 persen efektif jika diberikan dalam dua dosis penuh. Secara keseluruhan, tingkat kemanjuran dikatakan 70 persen.

Baca Juga: Berkelana ke Negara Arab Saudi, Mahfud Md Jalin Kerja Sama Pengembangan Islam Moderat

Alasan beberapa peserta menerima dosis vaksin yang berbeda adalah karena kesalahan.

Beberapa relawan diberi setengah dosis, sementara yang lain menerima vaksin dengan dosis penuh. Namun, sebagai hasilnya, para peneliti akhirnya menemukan dosis yang lebih efektif.

Sebanyak 1.367 orang diberi setengah dosis diikuti dengan dosis penuh, menghasilkan tingkat kemanjuran 90 persen dalam perlindungan terhadap penyakit akibat virus.

Baca Juga: Brigjen Pol Prasetijo Bantah Terima 100 Ribu Dolar AS, Prasetijo: Saya Hanya Diberikan 20 Ribu Dolar

Dari kelompok yang menerima setengah dosis, tidak ada yang berusia di atas 55 tahun, meskipun sebagian besar relawan juga di bawah usia tersebut.

Meski hasilnya positif, data yang lebih jelas diperlukan karena Covid-19 lebih berbahaya bagi populasi lansia.

Pascal Soriot, Chief Executive Officer untuk AstraZeneca, mengatakan bahwa hasilnya menunjukkan bahwa vaksin itu efektif melawan Covid-19, khususnya tidak ada infeksi parah dan tidak ada rawat inap dalam kelompok vaksin, serta aman dan sehat.

Baca Juga: Bawaslu Imbau Warga Tidak Berkumpul Saat Perhitungan Suara Pilkada: Percayakan Kepada Petugas

"Kami telah mulai mengirimkan data ke otoritas pengatur di seluruh dunia untuk persetujuan awal dan rantai pasokan global kami aktif dan berjalan, siap untuk segera mulai mengirimkan ratusan juta dosis dalam skala global tanpa keuntungan," ucap Soriot, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unilad.

Berbeda dengan vaksin Pfizer / BioNTech, yang satu ini dikatakan lebih murah dan dapat disimpan pada suhu lemari es biasa dibandingkan dengan minus 70 derajat Celcius.

Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis di muka, namun masih menghadapi persetujuan peraturan.

Baca Juga: Soal Penembakan Laskar FPI, Jimmly Asshiddiqie: Masyarakat Tunggu Hasil Investigasi Komnas HAM

"Ini harus menjadi keputusan Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan independen, yang hanya akan menyetujuinya jika aman digunakan dan efektif. Jadi pekerjaan itu sedang berlangsung," komentar Sekretaris Kesehatan Universitas Oxford, Matt Hancock.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x