Muslim Prancis Dibela Oposisi, Melenchon: Sekularisme Tidak Berarti Benci Agama, Hanya Kedok

13 November 2020, 13:46 WIB
Jean-Luc Melenchon /Twitter @JLMelenchon/

PR CIREBON – Terkait beberapa kasus atau kejadian yang kerap kali menjelekkan atau menghina umat Islam di Prancis yang belakangan ini ramai dan sering terjadi membuat salah seorang pemimpin oposisi Prancis geram.

Salah seorang pemimpin oposisi Prancis mengatakan pada Kamis 12 November 2020, ada kebencian terhadap Muslim di Prancis yang disamarkan sebagai sekularisme dalam bentuk karikatur, kartun, film, ataupun meme.

“Ada kebencian terhadap Muslim dengan kedok sekularisme di negara ini. Sekularisme tidak berarti membenci sebuah agama,” kata Jean-Luc Melenchon, pemimpin gerakan France Unbowed dan seorang anggota parlemen dari wilayah Mediterania dengan populasi Muslim yang besar, mengatakan kepada saluran BFM-TV, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Tok! Sudah Disetujui Presiden Jokowi, BST Diperpanjang hingga Juni 2021, Besaran Lebih Kecil ?

Jean-Luc Melenchon menuturkan Muslim harus dihormati dan kecurigaan terus menerus terhadap mereka juga harus diakhiri serta alasan-alasan dengan tujuan menyudutkan Muslim harus dihilangkan. Seperti pernyataan Macron yang dirasa berat sebelah, menurut Melenchon dalam menanggapi pernyataan tersebut dikatakan bahwa Macron kurang bijak dalam bersikap.

Melenchon juga meminta kepada semua pihak untuk lebih mengurangi sikap membenci dan mendiskreditkan kaum Muslim dalam bentuk apapun, dan meminta agar selalu mengedepankan toleransi serta cinta kasih kepada umat agama manapun.

Dirinya mengatakan akan terus mengulangi pernyataan ini meskipun beberapa orang tidak menyukainya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat, 13 November 2020.

Baca Juga: Bukan Maksud Puan Maharani Matikan Mikrofon Fraksi Demokrat, Demi Kelancaran Sidang Paripurna DPR

Melenchon juga menekankan bahwa dia menentang setiap bentuk kebencian yang dilakukan terhadap kaum Muslim.

Mengingat bahwa dia telah menerima tanda tangan dari 150.000 warga untuk mendukung pencalonannya dalam pemilihan presiden 2022, Melenchon mengatakan metode memerangi terorisme harus diubah.

Melenchon membuat pernyataan tersebut setelah beredarnya pernyataan anti-Islam baru-baru ini oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Politisi lainnya.

Baca Juga: Sedang Naik Daun dalam Drama Start Up, Nam Joo Hyuk akan Rilis Film Baru dengan Han Ji Min

Pada bulan lalu, Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai "agama dalam krisis" dan mengumumkan rencana hukum yang lebih ketat untuk menangani "separatisme Islam" di Prancis.

Ketegangan di Prancis semakin meningkat setelah guru sekolah menengah Samuel Paty dibunuh dan dipenggal pada 16 Oktober di pinggiran kota Paris sebagai pembalasan karena menunjukkan kartun penghujatan Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama kelas tentang kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Ji Chang Wook dan Kim Ji Won Menggemaskan, Tonton dalam Drama Korea City Couple’s Way of Love

Sebuah kartun yang menghina oleh majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo juga diproyeksikan pada gedung-gedung di beberapa kota Prancis.

Sang Kepala Negara Prancis Emmanuel Macron membela kartun itu, dengan mengatakan Prancis "tidak akan melepaskan kartun kami", yang memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler