Angka Kematian Covid-19 di AS Sentuh Angka 200.000, Donald Trump: Ini Hal yang Mengerikan

24 September 2020, 10:45 WIB
Donald Trump.* //Alex Brandon/AP Images

PR CIREBON – Kasus Covid-19 di Amerika Serikat hingga Kamis, 24 September 2020 mencatatkan lebih dari 7 juta orang dengan kematian yang lebih dari 200.000 orang. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa itu adalah hal yang mengerikan dan memalukan.

"Sayang sekali," kata Trump kepada wartawan di halaman Gedung Putih saat dia berangkat ke rapat umum kampanye di Pittsburgh, dilansir dari New York Post oleh Pikiranrakyat-Cirebon.com.

Trump melanjutkan bahwa menurutnya, Tiongkok seharusnya menghentikan pandemi itu di perbatasan mereka dan tidak pernah membiarkan virus Corona menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Operasi Yustisi Resmi Digelar di Indonesia, Uang Denda Terkumpul Sentuh Angka Lebih dari Rp1 Miliar

Trump mengecam Tiongkok dalam pidato di Majelis Umum PBB dan menyerukan tanggapan internasional terhadap Tiongkok, yang menyembunyikan data awal sebelum virus mematikan menyebar ke luar negeri.

"Ini hal yang mengerikan. Tapi seandainya waktu itu kita tidak menutup negara kita dan membuka kembali, sekarang kita berhasil melakukannya dengan baik dan membuka kembali pasar saham kita. Tapi aku pikir itu hal yang mengerikan. Tetapi jika kita tidak menutup negara kita dan melakukannya dengan baik, kita bisa saja kehilangan 2 juta, 2,5 juta atau 3 juta orang,” tutur Trump pada wartawan.

Trump juga menambahkan bahwa meskipun begitu, kematian yang mencapai lebih dari 200.000 orang itu adalah hal mengerikan yang seharusnya tidak pernah terjadi. Ia mengatakan bahwa Tiongkok membiarkan hal tersebut terjadi.

Baca Juga: Operasi Yustisi Resmi Digelar di Indonesia, Uang Denda Terkumpul Sentuh Angka Lebih dari Rp1 Miliar

“Ingatlah itu,” ujar Trump.

Minggu lalu, Trump mempromosikan kemungkinan terobosan vaksin pada Oktober, dengan dosis yang cukup untuk setiap orang Amerika pada April.

“Saya tahu, angka aslinya lebih dari 200.000. Itu adalah angkanya, tapi ini seharusnya tidak pernah terjadi. Virus itu seharusnya tidak pernah keluar dari Tiongkok, mereka seharusnya tidak pernah membiarkannya terjadi,” pungkas presiden AS tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler