Kekacauan di Myanmar Belum Usai, Negara-negara ASEAN Didesak untuk Segera Tunjuk Utusan Khusus

2 Agustus 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi bendera negara-negara ASEAN. Negara-negara ASEAN didesak untuk segera menunjuk utusan khusus dalam menyelesaikan konflik di Myanmar. /Pixabay/nguyenthuantien

PR CIREBON – Usai dilakukannya kudeta oleh junta militer, Myanmar berada dalam kekacauan hingga saat ini.

Penyelesaian konflik Myanmar itu beberapa kali diangkat oleh PBB maupun negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN.

Akan tetapi, setelah melakukan negosiasi berbulan-bulan, masalah di Myanmar masih belum mampu diselesaikan, baik oleh PBB maupun ASEAN.

Baca Juga: 2 Harimau Sumatera yang Sembuh Setelah Positif Covid-19 Disorot Banyak Media Asing

Atas hal itu, kini para menteri luar negeri dari ASEAN berada di bawah tekanan untuk menunjuk seorang utusan khusus ke Myanmar minggu ini.

Enam bulan setelah militer menggulingkan pemerintah Myanmar yang terpilih secara demokratis, para menteri luar negeri ASEAN bertemu pada Senin, 2 Agustus 2021.

Para diplomat mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk menyelesaikan utusan khusus yang ditugaskan mengakhiri kekerasan dan mempromosikan dialog antara pemerintah militer Myanmar dan lawan-lawannya.

Baca Juga: Zodiak Ini Dikenal Tidak Pandai Mengatur Uang, Ada Sagitarius

PBB, Amerika Serikat dan Tiongkok telah mengidentifikasi Asia Tenggara, yang 10 anggotanya termasuk Myanmar, sebagai yang terbaik untuk mempelopori upaya diplomatik untuk memulihkan stabilitas di negara itu.

Myanmar telah dikacaukan oleh tindakan keras mematikan terhadap protes, keruntuhan ekonomi dan eksodus pengungsi sejak kudeta.

Lonjakan infeksi virus Corona juga telah membanjiri sistem kesehatannya, memperburuk krisis kemanusiaan dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Ilmuwan MIT Ciptakan Alat Diagnostik, Dapat Mendeteksi Kanker dalam Kandungan Urin

Pencarian utusan khusus dimulai pada bulan April, ketika para pemimpin ASEAN menghasilkan konsensus lima poin untuk mengatasi gejolak di Myanmar.

Pejabat PBB dan AS dalam beberapa pekan terakhir mendesak ASEAN untuk mempercepat penunjukan utusan khusus tersebut.

Menteri Luar Negeri kedua Brunei, negara yang merupakan ketua ASEAN tahun ini, Erywan Yusof, mengatakan pada Jumat malam bahwa dia berharap keputusan akhir akan dibuat pada Senin hari ini.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 2 Agustus 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

"Tanpa utusan yang memimpin, sangat sulit untuk mengatasi situasi di Myanmar,” katanya, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

ASEAN telah sangat terpecah belah mengenai utusan tersebut, dan telah membahas penunjukan lebih dari satu untuk memecahkan kebuntuan.

Empat sumber diplomatik regional mengatakan Erywan lebih disukai menjadi utusan dan dibantu oleh penasihat. Namun pertemuan pejabat senior ASEAN pada Kamis gagal mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 2 Agustus 2021: Zodiak Leo Jangan Ikut Campur dan Virgo Tinggalkan Pasanganmu

Seperti halnya sembilan anggota ASEAN lainnya, rezim militer Myanmar harus menyetujui penunjukan tersebut.

Penguasa militer negara itu, Min Aung Hlaing, mengatakan dalam sebuah pidato bahwa Myanmar telah memilih mantan wakil menteri luar negeri Thailand Virasakdi Futrakul sebagai utusan, tetapi proposal baru dirilis dan ASEAN tidak bisa terus maju.

"Myanmar siap menggarap kerja sama ASEAN dalam kerangka ASEAN, termasuk dialog dengan utusan khusus ASEAN di Myanmar," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 2 Agustus 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI

Seorang juru bicara Sasa, Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar yang menentang militer, mengatakan utusan itu harus menempatkan rakyat Myanmar di depan dan di tengah.

"Apa pun yang dapat membantu meringankan penderitaan rakyat dipersilakan," ucapnya.

Erywan secara terbuka menegaskan bahwa dia adalah salah satu dari empat kandidat.

Baca Juga: Segera Klaim Hadiah Gratis Ini dari Garena! Intip Kode Redeem FF hari Selasa, 2 Agustus 2021

Para diplomat mengatakan yang lainnya adalah Futrakul dari Thailand, mantan menteri luar negeri Indonesia Hassan Wirajuda dan diplomat veteran Malaysia Razali Ismail.

ASEAN juga akan mengumumkan proposal bantuan ke Myanmar, termasuk dukungan untuk memerangi pandemi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler