Lakukan Perjalanan Termasuk Kunjungi Irak yang Dinilai Paling Beresiko, Paus Fransiskus: Saya Senang

5 Maret 2021, 21:40 WIB
Paus Fransiskus melakukan perjalanan pertama, termasuk mengunjungi Irak.* / Instagram/@franciscus

PR CIREBON - Paus Fransiskus telah meninggalkan Roma untuk memulai perjalanan empat hari ke Irak pada Jumat, 5 Maret 2021.

Perjalanan yang dijalani Paus Fransiskus merupakan yang paling berisiko sejak pemilihannya pada tahun 2012.

Momen ini juga menjadi kunjungan pertama Paus Fransiskus ke negara tersebut.

Baca Juga: Ungkap Alasan di Balik Pemecatan Kader Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra: Ada Pelanggaran Etika

Sebuah pesawat Alitalia yang membawa paus, rombongannya, seorang petugas keamanan, dan sekitar 75 jurnalis, meninggalkan bandara Leonardo da Vinci di Roma untuk penerbangan selama kurang lebih 4 setengah jam ke ibu kota Irak, Baghdad.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Irak mengerahkan ribuan personel keamanan tambahan untuk melindungi Fransiskus selama kunjungan tersebut.

Karena sebelumnya terjadi rentetan serangan roket dan bom bunuh diri, yang menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pemimpin Katolik tersebut.

Baca Juga: Inilah Makanan yang Cocok Disantap Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Mampu Atasi Peradangan

Pada Rabu pagi 3 Maret 2021, ada sebanyak sepuluh roket mendarat di pangkalan udara yang menampung pasukan AS, koalisi, dan Irak.

Beberapa jam setelah serangan itu, paus menegaskan kembali bahwa dia akan tetap pergi ke Irak.

Pria berusia 84 tahun itu akan mengunjungi empat kota, termasuk bekas benteng ISIS di Mosul, di mana gereja dan bangunan lain masih menyisakan bekas-bekas konflik.

Baca Juga: Tanggapi Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB, Andi Arief: Bukan Hanya Abal-abal, Tapi Ghaib

Francis juga akan mengunjungi Ur, tempat kelahiran Nabi Ibrahim, yang dihormati oleh umat Kristen, Muslim dan Yahudi, dan bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani yang berusia 90 tahun.

Sebelum meninggalkan Vatikan, Paus Fransiskus bertemu 12 pengungsi dari Irak yang telah tinggal di Italia.

Perjalanan itu merupakan yang ke-33 bagi paus di luar Italia. Paus Fransiskus dijadwalkan akan kembali ke Roma pada Senin pagi 1 Maret 2021.

Baca Juga: Perihal KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara, Kadiv Humas Mabes Polri: Tidak Mengeluarkan Izin Ya

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Adakan Giveaway 10 Rumah dan 10 Motor, Berikut Syarat-syarat untuk Bisa Ikut

Baca Juga: Sambangi Pendiri Partai, AHY Klaim Dirinya Dapat Dukungan dari Para Tokoh hingga Kecam Adanya KLB Demokrat

Kunjungan tersebut akan membawanya mengendarai pesawat, helikopter, dan mungkin mobil lapis baja ke empat kota.

Termasuk daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar pejabat asing, apalagi dalam waktu yang singkat.

Ia akan melakukan Misa di sebuah gereja Baghdad, bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak di kota selatan Najaf.

Baca Juga: Anak Indigo Prediksi Pecahnya Perang Dunia 3, Ini yang Akan Terjadi pada Indonesia

Baca Juga: Sejumlah Senior Partai Demokrat Dukung KLB, Vera Febyanthy: Kemana Saja Selama Ini Datang-datang Minta KLB

Baca Juga: Terima Ancaman Serangan Masjid Christchurch, Polisi Selandia Baru Tahan Pria 27 Tahun

Selain itu, melakukan perjalanan ke utara ke Mosul, di mana tentara harus mengosongkan jalan-jalan untuk alasan keamanan tahun lalu karena kunjungan perdana menteri Irak.

Mosul adalah bekas benteng ISIS, dan gereja serta bangunan lain di sana masih menyimpan bekas konflik.

"Saya senang bisa melakukan perjalanan lagi," terang pihaknya.

"Ini adalah perjalanan simbolik dan ini adalah tugas terhadap tanah yang telah menjadi martir selama bertahun-tahun," pungkas Paus Fransiskus.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler