Jalani 100 Kali Prosedur Kecantikan, Gadis 16 Tahun jadi Pecandu Oplas Termuda di Tiongkok

28 Januari 2021, 17:30 WIB
ILUSTRASI - Zhou Chuna mengklaim telah menjalani 100 kali prosedur kecantikan. Ia disebut jadi gadis termua Tiongkok yang kecanduan operasi plastik.* //Pixabay/Pexels

PR CIREBON - Seorang gadis mengklaim bahwa dirinya telah menjalani tidak kurang dari 100 kali prosedur kosmetik invasif selama 3 tahun.

Gadis bernama Zhou Chuna tersebut dikenal sebagai 'pecandu operasi plastik termuda di Tiongkok'.

Zhou yang merupakan influencer muda Tiongkok itu mengatakan bahwa hal itu dia lakukan dalam upaya untuk meningkatkan penampilannya.

Baca Juga: Covid-19 Tembus Satu Juta Kasus, Politisi PKS: Pemerintah Jangan Gonta-ganti Kebijakan

Gadis berusia 16 tahun itu kini memiliki lebih dari 300.000 pengikut di platform mikroblog Sina Weibo, telah membangun karir online-nya di bidang operasi plastik.

Dengan mendokumentasikan transformasi ekstremnya dari seorang gadis yang tampak normal menjadi idola seperti boneka selama tiga tahun.

Zhou bukan satu-satunya gadis yang melakukan prosedur kosmetik pada usia yang sangat muda, tetapi kasus Zhou Chuna dianggap unik karena banyaknya prosedur yang telah dia lakukan dalam waktu yang relatif singkat (3 tahun).

Baca Juga: Kemdikbud Beri Bantuan Rp1 Juta untuk Siswa, Berikut Ketentuan Agar Mendapatkannya!

Meskipun mengaku telah mengalami efek samping yang parah karena kecanduannya pada operasi plastik, seperti kehilangan ingatan dan jaringan parut permanen, wanita berusia 16 tahun itu mengatakan itu semua sepadan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Oddity Central, Zhou selalu memberi tahu pengikut online-nya bahwa dia dulu sangat jelek, sebelum dia menemukan operasi plastik.

Dia menggambarkan, matanya terlalu kecil dan hidungnya terlalu besar, ia juga menceritakan sempat menjadi bahan olok-olokan teman-temannya.

Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Guguran, Boyolali Terdampak Hujan Abu

Mereka memberinya nama panggilan yang memalukan, membuat lelucon yang kejam, dan selalu memberinya tugas terberat dalam tugas pembersihan kelas, sementara gadis cantik selalu melakukannya dengan mudah.

Dia segera menyadari bahwa hidupnya tidak akan menjadi lebih baik kecuali penampilannya membaik.

Pada usia 13 tahun, Zhou Chuna mulai meminta orang tuanya untuk membayar operasi kelopak mata ganda, prosedur bedah yang populer di kalangan wanita Asia.

Baca Juga: Viral Kisah Satu per Satu Keluarganya Positif Covid-19, Ayah dan Adiknya Meninggal Dunia

Meskipun pada awalnya mendapat perlawanan, namun Zhou tetap meminta orang tuanya untuk membiayai mimpinya.

Orang-orang mencoba untuk mematahkan semangatnya, mengatakan bahwa operasi plastik akan membuatnya terlihat terlalu tua untuk usianya. Namun, dia hanya melihat cara orang memperlakukannya kian meningkat.

“Sikap semua orang terhadap saya menjadi lebih ramah setelah operasi kelopak mata ganda, dan saya merasakan buah manis dari operasi plastik,” gadis muda itu memberi tahu para pengikutnya.

Baca Juga: GP Ansor Ucap Selamat pada Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Penegakan Hukum yang Berkeadilan akan Tercipta

Ia pun menambahkan bahwa tidak lama kemudian dia menjalani operasi untuk kedua kalinya, lalu yang ketiga, dan seterusnya.

Selama 3 tahun terakhir, Zhou Chuna diduga telah menjalani sekitar 100 prosedur kosmetik yang berbeda, dari filler sederhana, hingga operasi hidung tulang rawan telinga, "operasi mata Barbie", implan payudara, dan sedot lemak.

Dia kemudian menahan operasinya ketika pandemi melanda Tiongkok, namun dia telah menjalani 20 prosedur dalam setahun terakhir, dan dia tidak berencana untuk berhenti dalam waktu dekat.

Baca Juga: Sindir Soal Dana Wakaf, Andi Arief: Asal Jangan Wakafkan Penanganan Corona Kepada Rakyat

Gadis itu mengklaim telah menghabiskan uang sekitar 4 juta yuan(Rp8,76 miliar), yang sebagian besar biayanya berasal dari orang tuanya.

Zhou mengklaim bahwa dia tidak pernah memberi keluarganya banyak pilihan. Dia mengancam mereka bahwa dia akan berhenti sekolah dan masih menemukan cara untuk membayar operasinya, jika mereka menolak untuk mendukungnya.

Dengan cara ini, setidaknya mereka tahu dia dioperasi oleh dokter profesional, di klinik bersertifikat.

Baca Juga: Gunung Merapi Mengeluarkan Awan Panas Sebanyak 52 Kali, BPPTKG: Berstatus Siaga Level III

"Saya tidak akan pernah puas dengan penampilan saya. Saya selalu berpikir, saya akan terlihat lebih baik setelah operasi plastik berikutnya.

"Seseorang pernah bertanya kepada saya apakah saya memiliki penyesalan tentang operasi plastik saya, tetapi satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah tidak memulainya lebih awal," ungkapnya.

Terlepas dari sikapnya yang tampaknya tidak menyesal, Zhou Chuna mengatakan bahwa perubahannya harus dibayar mahal.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Pamer Momen Ngulek di Dapur, Netizen Salfok: Ini Inggit Masak Buat Makan Siang Mas Arya?

Sedot lemak telah menyebabkan kulit di bagian tubuhnya menjadi kendor, banyaknya sayatan menyebabkan jaringan parut, beberapa di antaranya tidak akan pernah sembuh.

Sementara itu, efek yang paling mengkhawatirkan, seringnya anestesi menyebabkan hilangnya ingatan.

Sulit untuk membuktikan bahwa anestesi yang menyebabkan ingatannya menurun, tetapi dia yakin akan hal itu. Meski begitu, masalah ini tidak cukup untuk membuatnya berhenti dari kebiasaannya.

Baca Juga: Studi Terbaru Korea Selatan Temukan Penyintas Covid-19 Alami Efek Kesehatan Jangka Panjang

“Tidak mungkin bagi saya untuk tidak menjalani operasi plastik,” kata pecandu operasi plastik termuda di Tiongkok.

“Saya baik-baik saja jika saya tidak makan atau minum air, tetapi saya tidak bisa hidup tanpa operasi plastik.

"Tidak, saya suka operasi plastik dan saya tidak keberatan dengan anestesi. Ketika saya bangun, saya tahu bahwa saya akan lebih cantik hanya dalam tujuh hari.

Baca Juga: Remaja Palestina Ditembak Tentara Israel Disebut Lakukan Penikaman, sang Ibu: Dia Hanya Pikirkan Ujian Sekolah

"Saya tidak pernah takut sakit, saya takut akan keburukan," kata Zhou.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler