Terhasut Teori Konspirasi Covid-19, Seorang Apoteker di AS Gelap Mata Rusak Ratusan Dosis Vaksin Moderna

- 28 Januari 2021, 11:00 WIB
Terhasut teori konspirasi Covid-19, seorang apoteker di Wisconsin Amerika Serikat berani rusak ratusan dosis vaksin Moderna.*
Terhasut teori konspirasi Covid-19, seorang apoteker di Wisconsin Amerika Serikat berani rusak ratusan dosis vaksin Moderna.* /Pixabay/torstensimon

PR CIREBON - Nampaknya kelompok anti vaksin telah menyebarkan ajaran teori konspirasi terkait vaksin virus corona atau Covid-19 kepada tenaga kesehatan di Amerika Serikat (AS).

Dikabarkan seorang apoteker di Wisconsin, AS mengaku telah memusnahkan ratusan vaksin Covid-19 buatan Moderna.

Apoteker itu bernama Steven Brandenburg, dirinya kini harus menghadapi hukuman 10 tahun penjara setelah mencoba merusak produk vaksin Covid-19 buatan Moderna dengan mengabaikan resiko kesehatan orang lain.

Baca Juga: Prihatin, Inggris Jadi Negara Pertama di Eropa yang Melampaui 100.000 Kasus Kematian Akibat Covid-19

Diketahui pria yang berusia 46 tahun ini sudah menjadi Apoteker sejak 1997 dan dirinya percaya terhadap teori konspirasi dan gagasan di luar akal sehat.

Brandenburg juga telah menyebarkan keyakinannya ini kepada rekan-rekannya di Aurora Medical Center tempat dirinya bekerja.

Kronologi ini bermula saat Brandenburg mendapat giliran kerja antara tanggal 24 dan 25 Desember 2020.

Baca Juga: Akibat Trauma Masa Kecil, Pria ini Tak Pernah Minum Air Putih Selama Lebih dari 20 Tahun

Ia mengeluarkan kotak yang berisi ratusan dosis vaksin Covid-19 buatan Moderna dari lemari es, dari kondisi yang secara khusus perlu disimpan.

Sebagai salah satu tanggung jawabnya sebagai seorang apoteker yaitu memastikan vaksin disimpan dengan benar.

Namun, dirinya mengabaikan peraturan dan menyimpannya secara tidak benar dengan sengaja.

Baca Juga: Pinjam Uang Rp451 Juta ke Istri Ngaku untuk Bayar Utang, Suami Ini Justru Rusak Pernikahan dengan Nikah Lagi

Dalam rilis persnya, Pejabat Asisten Jaksa Agung, Brian Boynton dari Divisi Sipil Departemen Kehakiman mengatakan bahwa merusak dosis vaksin di tengah krisis kesehatan global bisa mendapatkan sanksi yang berat.

Semetara itu, Pengacara AS Matthew D. Krueger menyampaikan bahwa pendistribusian vaksin Covid-19 ini sangat penting dalam penanganan pandemi.

"Mendistribusikan vaksin Covid-19 sangat penting untuk mengatasi pandemi ini, yang terus mengakhiri kehidupan dan memperburuk perekonomian kita," ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unilad, 27 Januari 2021.

Baca Juga: Pinjam Uang Rp451 Juta ke Istri Ngaku untuk Bayar Utang, Suami Ini Justru Rusak Pernikahan dengan Nikah Lagi

"Departemen Kehakiman akan mengejar siapa pun, terutama profesional medis yang mengubah vaksin," imbuh Krueger.

Pada 26 Desember, 57 orang menerima dosis vaksin yang ditinggalkan Brandenburg, namun ini masih dalam tahap pengujian.

Agen Khusus FBI Milwaukee yang Bertanggung Jawab Robert Hughes mengungkapkan bahwa apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang dapat dipercaya, namun tidak untuk Bredenburg.

Baca Juga: Ingin Terlihat Seperti Alien di Luar Angkasa, Pria Ini Modifikasi Seluruh Tubuhnya hingga Mengerikan

"Apoteker termasuk di antara beberapa profesional paling tepercaya, namun orang ini menggunakan akses khususnya untuk merusak dosis dari vaksin Covid-19 yang sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Saat ini, AS telah mencatat lebih dari 25,5 juta kasus virus Covid-19 yang dikonfirmasi dengan lebih dari 425.000 kematian.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x