Pamer Senjata Mutakhir dalam Parade Militer, Biden Diminta Tanggapi Serius Korea Utara

15 Januari 2021, 16:06 WIB
Korea Utara meluncurkan senjata baru dalam parade militer yang diadakan pada Kamis, 14 Januari 2021 malam. /KCNA/

PR CIREBON - Korea Utara menandai kongres partai terbarunya sebagai peringatan yang sepenuhnya ditujukan untuk pemerintahan Joe Biden yang akan datang.

Hal itu dilakukan melalui parade militer yang digelar pada Kamis, 14 Januari 2021 malam.

Menurut para ahli diplomatik, hal itu dilakukan Korea Utara dalam upaya untuk tetap fokus pada program nuklirnya dan mengekstraksi konsesi dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Waspada Gempa Susulan di Majene, Pertamina Pastikan Sarfas Aman

Pada kesempatan kongres kedelapan Partai Buruh yang berakhir pada Selasa, rezim Kim Jong-un menggelar parade militer di Pyongyang.

Parade itu di awali dengan peluncuran rudal balistik baru yang diluncurkan kapal selam (SLBM) yang diberi label sebagai Pukguksong-5.

Park Won-gon, seorang profesor politik internasional di Handong Global University, mengatakan Korea Utara "secara luar biasa" memanfaatkan parade militer untuk melawan AS.

Baca Juga: Dinyatakan Mati oleh Pengadilan, Wanita Prancis Habiskan 3 Tahun untuk Buktikan Masih Hidup

"Rezim Kim telah menunjukkan apa yang bisa dilakukannya dalam parade Oktober, jadi, itu ditujukan untuk meningkatkan cengkeramannya pada kekuasaan di dalam negeri.

"Tetapi dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memperingatkan AS dengan meluncurkan SLBM baru," kata Park dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Korea Times.

"Setelah Kim meluncurkan rencananya untuk mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir selama kongres, Korea Utara menampilkan SLBM baru yang dianggap sebagai yang terbaik dalam persenjataan nuklir,” sambungnya.

Baca Juga: Hadiri Penanaman Pohon di SDN Karyamulya, Wakil Wali Kota Cirebon Beri Apresiasi

Park menuturkan melalui acara tersebut, Korea Utara memamerkan kemampuan serangan keduanya terhadap AS. dan itu jauh lebih mengancam daripada rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sementara itu, Kim Jin-a, seorang peneliti di Institut Korea untuk Analisis Pertahanan (KIDA), juga mengatakan bahwa pameran SLBM baru adalah pesan kepada AS bahwa negara tersebut meningkatkan kemampuan nuklirnya untuk menghalangi AS.

"Mengingat bahwa pemimpin Korea Utara mengatakan kemampuan pertahanan nasional negaranya 'berada pada tingkat pre-emptive menahan ancaman pasukan musuh di luar wilayah kami,' mungkin telah meningkatkan SLBM-nya di Pukguksong-5," jelasnya.

Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Mulai Dijalankan, Airlangga Hartarto: Sebagai Bukti Komitmen Pemerintah

Selain itu, dia merujuk pada pengembangan kapal selam bertenaga nuklir dan itu akan memungkinkan Korea Utara membawa SLBM ke Samudra Pasifik.

Lalu, menyerang daratan AS dalam serangan kedua bahkan jika rudal balistiknya dicegat, yang bisa menjadi pengubah permainan. 

Park juga mengatakan, satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah versi upgrade dari rudal KN-23 miliknya.

Baca Juga: Tak Percaya Virus Corona, Pasangan Penganut Teori Konspirasi Malah Kritis Karena Covid-19

"Kim Jong-un juga mengatakan pengembangan senjata nuklir taktis dan rudal yang baru diluncurkan bisa terbang 1.000 kilometer, yang bisa menjadi ancaman bagi Korea Selatan dan Jepang.

"Dengan memamerkan senjata ini, Korea Utara diyakini berupaya mengamankan kendali senjata. berurusan dengan AS," terang profesor itu.

Unjuk kekuatan itu dilakukan di saat pemerintahan Biden akan diresmikan minggu depan di tengah spekulasi bahwa mereka mungkin tidak menghabiskan banyak waktu untuk masalah nuklir Korea Utara.

Baca Juga: Serahkan Hasil Penyelidikan Ke Jokowi, Komnas HAM: Tak Ada Pelanggaran HAM Berat di Kasus Lakar FPI

Hal itu telah menemui jalan buntu sejak Februari 2019 ketika KTT Hanoi yang sangat dihebohkan antara Presiden AS Donald Trump dan Kim gagal mencapai kesepakatan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler