Tak Diberi PIN ATM, Seorang Pria Tega Serang dan Aniaya Ibunya Sendiri

- 14 Januari 2021, 19:25 WIB
Seorang anak tega menyerang ibunya karena tidak diberi PIN ATM.*
Seorang anak tega menyerang ibunya karena tidak diberi PIN ATM.* /Pexels/Kat Wilcox

PR CIREBON - Ketika ibunya yang telah berusia 77 tahun menolak untuk memberi tahu PIN rekening banknya, seorang pria di Singapura justru menyerang.

Pria tersebut menyerang dengan tongkat berjalan, menginjak tubuh, dan menarik rambutnya ibunya.

Sang pria juga mengancam akan memotong jari sang ibu jika tidak memberi PIN rekening.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, 20 Ribu Tentara Dikerahkan Guna Antisipasi Kerusuhan Pendukung Trump

Akhirnya, ibunya pun memberi tahu dan anak tak bermoral itu pun langsung menarik uang sebesar dua ribu dolar Singapura atau sekitar Rp21 juta.

Adrian Yap Yin Leung, berusia 56 tahun, dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun tiga bulan pada Kamis, 14 Januari 2021.

Ia didakwa atas perampokan, dan karena tidak melapor untuk jaminan.

Baca Juga: Donald Trump Menjadi Presiden Amerika Pertama yang Dimakzulkan 2 Kali oleh Parlemen AS

Tuduhan ketiga yang didakwa kepadanya karena mengubah paspor Singapura di bandara beberapa minggu sebelum penyerangan yang ia lakukan kepada ibunya dipertimbangkan dalam hukuman.

Pengadilan mendengar bahwa Yap bersama ibunya di flatnya sekitar pukul 11 malam pada 16 Oktober 2018.

Ia meminta PIN rekening bank di Singapura miliknya karena ingin menarik uang untuk digunakan sendiri.

Baca Juga: PBB Beri Peringatan Soal Teroris yang Manfaatkan Pandemi Covid-19, Ini Tanggapan Para Pejabat Negara

Ibunya menolak untuk memberi tahu nomor tersebut dan ia membalas dengan menyerangnya dengan tongkatnya.

Adrian juga menendangnya, menginjak tubuhnya dan menarik rambutnya, sebelum mengancam akan memotong semua jari ibunya dengan pisau.

Ibunya akhirnya mengalah dan memberitahunya PIN-nya. Ia terluka parah dan sangat kesakitan dan tidak bisa memanggil polisi untuk meminta bantuan, malah berbaring di kamarnya untuk beristirahat.

Baca Juga: Tolak Kemudikan Pesawat ke Israel, Pilot Maskapai Emirates Ditangguhkan

Putranya meninggalkan flat keesokan paginya dengan kartu ATM ibunya dan menarik uang dari rekening.

Dokumen yang tercatat di pengadilan tidak menyebutkan untuk apa uang yang ia ambil tersebut.

Beberapa jam kemudian, ibunya bangun dari tempat tidurnya dan melihat bahwa putranya telah pergi.

Baca Juga: Soal Kasus Penyiksaan Anak di Korea Selatan yang Viral, Tersangka Didakwa dengan Pasal Pembunuhan

Ia pun mencari bantuan dari tetangga, dan mereka menelefon polisi setelah melihat keadaan ibu tersebut, yang terdapat luka di wajahnya.

Ibu itu kemudian dibawa ke rumah sakit, ia mengalami beberapa patah tulang rusuk dan memar di wajah, lengan, dan bagian dadanya.

Sang ibu dirawat selama 36 hari di rumah sakit, dan diberi cuti rawat inap lebih banyak.

Baca Juga: Donald Trump Kembali Dimakzulkan, DPR AS: Dia Harus Pergi, Menghadirkan Bahaya Bagi Bangsa Kita

Setelah kejadian yang menimpanya, sang ibu menjadi takut meninggalkan rumah sendirian.

Ibu itu juga takut akan dipukuli jika ia melakukannya, pikiran ketika penyerangan itu selalu berulang di kepalanya.

Saat ibunya dirawat di rumah sakit, Adrian mengembalikan kartu tersebut ke dompetnya.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x