SABACIREBON - Dalam persiapan menyambut puncak ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, pemerintah Indonesia telah membuat inovasi baru dengan membekali jamaah calon haji kerikil untuk lontar jumrah sejak di Arafah.
Langkah ini diambil untuk mempermudah jamaah yang akan melaksanakan mabit di Muzdalifah melalui skema murur, terutama mereka yang tidak turun dari bus saat melewati Muzdalifah.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid, menjelaskan bahwa jamaah tidak perlu khawatir akan ketersediaan kerikil.
Baca Juga: KKHI Makkah Siapkan Empat Tim Medis Khusus untuk Layanan Jamaah di Armuzna
"Kita juga telah memikirkan penyediaan kerikil untuk lontar jumrah. Jadi meskipun tidak turun di Muzdalifah, jamaah tidak perlu khawatir tidak dapat kerikil. Itu kami bekali sejak jamaah ada di Arafah," ungkap Subhan di Makkah, Sabtu 8 Juni 2024.
Pada tahun ini, untuk pertama kalinya, Indonesia akan menerapkan skema murur dalam pola pergerakan jamaah pada masa puncak haji.
Murur adalah proses mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah menjalani wukuf di Arafah.
Baca Juga: Puncak Haji 2024: 10 Bus di Setiap Maktab Siap Layani Jamaah Indonesia dengan Dua Skema
Jamaah yang mengikuti skema ini akan tetap berada di atas bus dan langsung menuju tenda di Mina tanpa turun dari kendaraan.