Jemaah Haji Mengeluh, Tenda di Mina Ibarat Ikan Pindang: Evaluasi Timwas DPR untuk Pelaksanaan Haji Lebih Baik

- 27 Juni 2024, 10:00 WIB
Jemaah haji Indonesia saat mabit di Muzdalifah, Sabtu, 15 Juni 2024.* -
Jemaah haji Indonesia saat mabit di Muzdalifah, Sabtu, 15 Juni 2024.* - /Eri Mulyani/

SABACIREBON - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dan Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Abdul Wachid, menerima sejumlah keluhan dari jemaah haji Indonesia terkait kenyamanan selama ibadah di Mina, Arab Saudi. Masukan ini diterimanya saat mengunjungi hotel transit jemaah Indonesia kloter 10 SOC Adisoemarmo asal Kebumen, di Taiba Suites, Madinah, Arab Saudi.

Salah satu keluhan utama yang disampaikan oleh jemaah adalah mengenai tenda di Mina yang dinilai terlalu sempit. Siti Muthoifah, salah satu jemaah, mengeluhkan ukuran kasur yang hanya 50 cm, sehingga tiga orang harus berbagi dua kasur. "Kurang nyaman tidurnya. Dua kasur tiga orang, ukuran kasur 50 cm. Agak kurang nyaman lah," ujar Siti Muthoifah.

Menanggapi keluhan tersebut, Wachid mengakui bahwa kondisi tenda memang kurang nyaman. Ia pun merespons dengan candaan, “Kalau selonjor kepala ketemu kepala ya dengan kaki,” ujar Wachid kepada Parlementaria, di Makkah, Arab Saudi, Senin (24/6/2024).

Keluhan ini disambut dengan celetukan dari jemaah lainnya yang menyamakan kondisi tidur seperti ‘pindang’. “Kayak pindang pak itu,” celetuk salah satu jemaah yang disambut tawa oleh Wachid.

Wachid menyatakan bahwa masukan dari jemaah akan menjadi bahan evaluasi bagi Timwas Haji DPR. Ia berjanji akan menyampaikan temuan ini kepada Kementerian Agama dan mempertimbangkan pembentukan pansus haji. “Saya mendapatkan masukan dari bapak-bapak, ibu-ibu, terutama tenda yang ada di Mina dan Arafah itu terlalu sempit dan beliau sampaikan tidur sampai kayak pindang jejer-jejer. Ini satu masukan untuk perbaikan ke depan,” kata Wachid.

Lebih lanjut, Wachid menambahkan bahwa evaluasi Timwas DPR akan mencakup berbagai aspek, termasuk antrean toilet, ketersediaan air, dan makanan. Semua temuan ini akan disampaikan dalam evaluasi panja haji dan kepada pansus yang akan dibentuk. “Kalau nanti dijadikan pansus, ini juga akan, untuk langkah memberikan masukan di pansus sebagai perbaikan pelaksanaan haji tahun 2025 sampai selanjutnya,“ jelasnya.

Keluhan jemaah ini menjadi perhatian serius Timwas Haji DPR yang berkomitmen untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan bagi jemaah haji di masa mendatang. “Kita harus pastikan bahwa jemaah kita mendapatkan fasilitas yang layak dan nyaman, sesuai dengan yang diharapkan,” pungkas Wachid.

Kondisi tenda yang sempit bukan satu-satunya masalah yang dihadapi oleh jemaah haji Indonesia. Beberapa jemaah juga mengeluhkan antrean panjang di toilet serta ketersediaan air yang terbatas. “Antrean di toilet panjang sekali, dan air kadang tidak mencukupi,” kata salah satu jemaah yang enggan disebutkan namanya.

Masalah ini semakin mempertegas perlunya peningkatan fasilitas dan pelayanan bagi jemaah haji. Timwas Haji DPR berharap evaluasi yang dilakukan dapat menghasilkan solusi nyata dan perbaikan signifikan dalam pelaksanaan haji tahun-tahun mendatang.

Halaman:

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah