Bus Shalawat Ketahuan Angkut Jamaah Haji dari Turki, PPIH Makkah Beri Tindakan Tegas kepada Sopir

19 Juni 2023, 09:06 WIB
Bus Shalawat untuk rute terminal Syib Amir dan Ajyad dikelola sepenuhnya oleh PPIH dan ditujukan khusus untuk jamaah haji Indonesia. /Bahauddin/kemenag.go.id

SABACIREBON - Layanan Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam untuk mengantar jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang.

Layanan ini akan dihentikan sementara pada tanggal 6 Zulhijjah 1444 H karena semua armada sedang dipersiapkan untuk proses pergerakan jamaah haji Indonesia menuju Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).

Namun fakta di lapangan terungkap beberapa masalah yang terjadi dengan operasional Bus Shalawat tersebut.

Tindakan tegas pun diambil oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M.

Baca Juga: Bus Shalawat Kedapatan Angkut Jamaah Haji Selain dari Indonesia, Ini Sikap PPIH Daerah Makkah

Petugas PPIH mengembalikan seorang sopir Bus Shalawat pada rute Terminal Syib Amir ke perusahaan transportasi yang menaunginya.

Tindakan ini diambil setelah sopir tersebut terbukti beberapa kali mengangkut jamaah asing yang mengganggu jamaah haji Indonesia.

Padahal, Bus Shalawat untuk rute terminal Syib Amir dan Ajyad dikelola sepenuhnya oleh PPIH dan ditujukan khusus untuk jamaah haji Indonesia.

Hal ini berbeda dengan rute Jamarat-Terminal Bab Ali yang dikelola oleh otoritas Saudi sebagai jalur internasional dan dapat digunakan oleh semua jamaah.

Baca Juga: Wukuf di Arafah, Jamaah Haji Indonesia akan Menempati 70 Maktab

"Kami menemukan bahwa ada sopir Bus Shalawat yang mengangkut jamaah selain Indonesia. Kami memiliki bukti foto. Jamaah melaporkannya kepada kami. Sebagai petugas layanan transportasi, kami menindaklanjuti dengan proses BAP," tegas Kasi Transportasi Daker Makkah Asep Subhana dikutip dari laman Kemenag, Senin 19 Juni 2023.

"Warga negara asing itu mengganggu jamaah haji Indonesia, kami dari layanan transportasi mengambil tindakan tegas. Kami mengeluarkan surat peringatan yang keras. Sopir tersebut dialihkan untuk melayani negara lain. Kami tidak ingin sopir tersebut melayani jamaah haji Indonesia," tambahnya.

Asep Subhana mengaku ketika pertama kali menerima laporan dari jamaah haji Indonesia, ia memberikan peringatan langsung.

Namun, kejadian tersebut terulang sehingga mengganggu jamaah haji Indonesia karena mereka merasa terganggu.

Baca Juga: 164.003 Jamaah Haji dari 426 Kloter sudah Tiba di Tanah Suci, Berikut Ini Data yang Sakit dan Meninggal  

"Kami memiliki fotonya dan ada banyak jamaah dari Turki yang ikut. Jadi, kami mengambil keputusan tegas. Kami mengembalikan sopir tersebut ke perusahaan bus dan kami meminta agar tidak digunakan lagi di Bus Shalawat," tandasnya. ***

Editor: Fabian DZ

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler