Network
PR CIREBON - Perasaan cemas sesekali merupakan hal yang normal terjadi saat mengalami masa-masa stres.
Namun, bagi orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan, kekhawatiran atau ketakutan ini tidak akan hilang dan gejala-gejalanya meningkat hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kendati demikian, tidak semua gangguan kecemasan adalah kondisi yang sama. Bahkan, ada beberapa jenis gangguan kecemasan termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, dan gangguan terkait ketakutan
Baca Juga: Motif Brigjen Prasetijo Bantu Pelarian Djoko Tjandra Terkuak, Mengaku Ingin Menolong Sesama Teman
Berikut PikiranRakyat-Cirebon.com telah merangkum 5 tanda mengalami gangguan kecemasan yang harus diwaspadai.
1. Khawatir Tidak Bisa Membantu Lagi
Berdasarkan National Institute of Mental Health (NIMH), terlalu banyak kekhawatiran bisa menjadi salah satu gejala gangguan kecemasan, penyakit mental yang paling umum di Amerika Serikat.
Jika kekhawatiran yang dirasakan begitu hebat dan benar-benar membuat anda merasa macet dan beku, itu adalah kondisi yang sangat bermasalah. Cobalah untuk memikirkan apakah kecemasan dapat membantu atau justru menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Tjahjo Kumolo Beri Isyarat, Benarkah Rencana Pembubaran Lembaga Negara Jilid 2 Segera Dilakukan?
Jika kecemasan hanya merusak dibandingkan hal baik yang didapatkan, maka anda harus segera untuk mempertimbangkan pengobatan untuk menghilangkan kecemasan.
2. Mengalami Transisi Hidup yang Besar
Gangguan kecemasan tidak memandang usia, kondisi mental tersebut bisa terjadi pada siapa pun termasuk anak kecil dan remaja, di mana mereka akan menggambarkan diri mereka sebagai orang yang menjadi pencemas.
Biasanya mereka mengalami sejumlah gejala kecemasan yang tidak normal setelah transisi kehidupan yang besar, seperti mengambil pekerjaan baru, memiliki anak, menjadi orang tua tunggal, berpindah tempat tinggal, dan tekanan belajar.
Baca Juga: Banyak Siswa Ngaku Resah Terkait Kuota, Kinerja Kemendikbud Dinilai Lamban Mendukung Pelaksanaan PJJ
3. Mengalami Serangan Panik
Serangan panik tidak selalu menunjukan gejala gangguan kecemasan, karena panik adalah respons evolusi yang normal terhadap ketakutan ekstrem.
Banyak orang yang mengalami serangan panik seperti jantung yang berdetak, rasa sakit, dan ketakutan ekstrem yang membuat seseorang mulai mengalami gejala serangan panik yang tidak dimengerti dan menyerang diri sendiri.
Untuk mengatasi hal itu, perawatan psikologis terapi paparan merupakan pengobatan paling efektif, di mana mengharuskan seseorang yang terkena serangan panik mengatasi ketakutan dengan pemicunya.
Baca Juga: Cetak Sejarah Baru, Pertama Kalinya Polisi Wanita Bergabung dalam Pasukan Keamanan Haji di Mekkah
4. Menjauhkan Diri dari Orang Lain
Menjadi gugup di depan banyak orang merupakan hal yang sangat normal, seperti demam panggung sebelum melakukan presentasi atau pidato.
Namun, jika ada merasakan ketegangan dan kesulitan di dekat orang lain, itu mungkin merupakan tanda dari kecemasan sosial.
Tanda-tanda kecemasan saat bersama orang lain biasanya detak jantung menjadi tak karuan, memerah, merasakan panas dan sesak, juga mual dan semacamnya.
Baca Juga: Chanyeol EXO Siap Kembali Berakting dalam Film Korea Perdananya Bertajuk 'The Box'
5. Kesulitan Tidur
Kesulitan tidur mungkin menjadi salah satu gejala kecemasan yang seringkali kita rasakan dan menganggapnya sebagai hal yang lumrah.
Banyak dari kita telah mengalami setidaknya satu malam tanpa tidur berkat kecemasan tentang sesuatu yang mungkin terjadi dalam hidup kita. Ketika insomnia menjadi kebiasaan, itu tidak sehat.
Kesulitan tidur menandakan bahwa kita memiliki sesuatu yang membuat kita stres di dalam hidup kita dan mungkin anda tidak ingin hal itu berlangsung lama, namun terus terpikirkan hingga menggangu fungsi kehidupan anda.***
