Peneliti LIPI Ungkap Alasan Virus Corona Lebih Lambat Bermutasi Dibanding Virus Influenza

- 7 Mei 2020, 13:00 WIB
ILUSTRASI virus corona COVID-19.*
ILUSTRASI virus corona COVID-19.* /pixabay

"Secara general mutasi virus memang bagian dari siklus hidupnya," tuturnya.

Sugiyono menambahkan, mutasi belum tentu berdampak pada karakteristik virus. Sebab, ada mutasi yang tidak selalu menyebabkan virus menjadi lebih infeksius atau lebih tinggi virulensinya.

Itu dinamakan 'silent mutation', yang berarti mutasi memang terjadi tetapi tidak memiliki efek pada karakteristik virus.

Baca Juga: Moda Transportasi Dibuka, Benarkah Pejabat Negara Boleh Kunjungan ke Luar Daerah?

"Biasanya kalau mutasinya signifikan itu baru menimbulkan efek atau berpengaruh terhadap karakteristik virus tersebut," lanjutnya.

Kecepatan mutasi juga menjadi pertimbangan dalam pembuatan vaksin. Bagi virus yang cepat bermutasi, maka vaksin harus ditinjau dalam jangka waktu tertentu.

Seperti vaksin influenza. Apabila efektivitasnya turun, maka vaksin influenza perlu diperbarui agar efektif memberikan proteksi terhadap yang divaksin.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah