5 Mitos ADHD: Gangguan Kejiwaan yang Harus Dihilangkan, Simak Penjelasannya

- 1 Maret 2020, 16:23 WIB
ILUSTRASI laki-laki yang depresi.*
ILUSTRASI laki-laki yang depresi.* /Pixabay/whoismargot//


PIKIRAN RAKYAT - ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan kejiwaan yang dapat memengaruhi anak-anak dan juga sebagian kecil orang dewasa.

ADHD dapat berdampak pada emosi, perilaku dan kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru. Seseorang dengan ADHD akan sulit memusatkan perhatian dan memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif.

Singkatnya, Seseorang yang menderita ADHD amat mudah teralihkan oleh hal-hal baru.

Baca Juga: Ditemukan Alat Canggih yang Dapat Membuka Mobil Tanpa Kunci Sebagai Modus Kejahatan Baru, Cek Kebenarannya

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Healthline bahwa ADHD merupakan gangguan kejiwaan yang diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Namun dalam masyarakat masih tersebar mitos-mitos tentang ADHD yang sudah harus dihilangkan, karena seseorang dengan ADHD ingin diperlakukan sama dalam masyarakat.

Menurut Aliansi Nasional Penyakit Mental (NAMI), sekitar 9 persen anak-anak menderita ADHD, sedangkan 4 persen lainnya dapat dimiliki orang dewasa. Kemungkinannya Anda mengenal seseorang dengan kondisi tersebut.

Mengingat bulan Kesadaran Kesehatan Mental akan segera tiba, berikut kumpulan lima mitos tentang ADHD yang perlu dihilangkan sekarang dengan harapan dapat menjelaskan kenyataan kondisi ini.

Baca Juga: Lacak Warga Negara Selandia Positif Virus Corona yang Singgah di Bali, Dinas Kesehatan Berikan Tanggapan

Mitos 1: Anak perempuan tidak mendapatkan ADHD

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Health Line


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x