Mitos atau Fakta, Mentega Buruk untuk Kesehatan Tubuh

- 29 Februari 2020, 19:00 WIB
ILUSTRASI mentega.*
ILUSTRASI mentega.* /Pixabay/markusspiske//


PIKIRAN RAKYAT - Mentega telah lama menjadi subjek kontroversi di dunia nutrisi.

Sementara beberapa orang mengatakan bahwa itu meningkatkan kadar kolesterol dan menyumbat arteri, yang lain mengklaim bahwa itu bisa menjadi tambahan yang bergizi dan beraroma untuk diet.

Untungnya, banyak penelitian telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir mengevaluasi potensi efek kesehatan dari mentega.

Baca Juga: Sepanjang Tahun 2019, Berkah Remisi 34 Warga Binaan Lapas Cikarang Langsung Menghirup Udara Bebas

Mentega merupakan produk susu yang dibuat dengan mengocok susu, yang merupakan suatu proses memisahkan lemak padat dari cairan yang dikenal buttermilk.

Meskipun mentega juga dibuat dari susu mamalia lain seperti domba, kambing, dan kerbau.

Banyak jenis mentega yang tersedia, termasuk mentega asin, tawar, dan variasi lain berdasarkan bahan masing-masing dan metode produksi masing-masing.

Karena konsentrasi lemaknya yang tinggi, mentega memiliki rasa yang kaya dan tekstur lembut.

Meskipun mentega tinggi kalori dan lemak, mentega juga mengandung berbagai nutrisi penting.

Baca Juga: Tak Hanya mengatur Cabang Olahraga, KONI Kini Melaksanakan Indonesia Maraton

Vitamin yang terdapat dalam mentega termasuk vitamin A dan E.

Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan dibutuhkan untuk kesehatan kulit, fungsi kekebalan tubuh, dan penglihatan sehat.

Sementara itu vitamin E dapat mendukung kesehatan jantung dan bertindak sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel terhadap kerusakan yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas.

Selain itu, mentega mengandung sangat sedikit nutrisi lain, termasuk riboflavin, niasin, kalsium, dan fosfor.

Mentega juga merupakan sumber terkonjugasi adam linoleat (CLS) terkonjugasi, yang merupakan lemak dalam daging dan produk susu.

Baca Juga: Soal Penghentian Layanan Umrah oleh Arab Saudi, Menlu Retno Marsudi: Banyak yang Telanjur Terbang

Ini juga dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi tanda-tanda peradangan untuk mendukung kesehatan yang lebih baik.

Kemudian mentega kaya akan butirat, sejenis asam lemak rantai pendek yang telah dikaitkan dengan beberapa manfaat.

Butirat juga diproduksi oleh bakteri menguntungkan di usus dan digunakan sebagai sumber energi untuk sel-sel di usus.

Ini dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dengan mengurangi peradangan usus dan mendukung penyerapan cairan dan elektrolit untuk meningkatkan keteraturan dan keseimbangan elektrolit.

Mentega juga mengandung banyak lemak jenuh yang merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam makanan termasuk daging dan produk susu.

Baca Juga: Virus Corona Masuk Eropa, German Open 2020 Resmi Dibatalkan

Mentega tinggi kalori yang dapat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan jika dimakan dalam jumlah tinggi.

Meskipun sudah lama dikenal sebagai bahan yang tidak sehat, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mentega dapat dimasukkan dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan mentega mungkin disertai bebrapa efek kesehatan yang merugikan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Health Line


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x