Network
PR CIREBON - Di modern dan serba praktis zaman sekarang ini, banyak makanan yang ditambahi MSG.
Perlu diketahui sebelumnya, MSG atau monosodium glutamat merupakan bumbu penyedap rasa yang dipakai saat memasak.
MSG memiliki molekul penyusun berupa sodium atau natrium (Na) dan glutamat.
Baca Juga: Ini Alasan Simone Biles Tak Jadi Bertanding di Final All-Around Individual Olimpiade Tokyo 2020
Di lingkungan masyarakat MSG lebih dikenal dengan sebutan micin atau vetsin.
MSG diyakini mampu menamba cita rasa sebuah masakan.
Namun sayang, banyak penelitian yang menyebut MSG tidak baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Junta Myanmar Cari Bantuan Internasional untuk Bantu Menghadapi Infeksi Covid-19
Sebab, MSG dipercaya berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Terutama, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dengan rentang waktu yang terbilang sering.
Kenaikan berat badan menjadi salah satu dari beberapa dampak buruk dari konsumsi berlebih MSG.
Baca Juga: Tzuyu TWICE Ramai Dibicarakan Setelah Diduga Tampil dalam Cabang Panahan di Olimpiade Tokyo 2020
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 750 orang pria dan wanita Tiongkok menunjukkan hasil yang menarik.
Informasi ini sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Your Tango.
Penelitian menyebut, para responden yang mengonsumsi paling banyak MSG dalam masakan mereka hampir tiga kali lebih, mungkin mengalami kelebihan berat badan.
Baca Juga: Muncul dalam Teaser Comeback Red Velvet, Irene Tuai Berbagai Komentar Negatif dari Netizen
Terjadinya kenaikan berat badan tentu saja meningkatan risiko obesitas.
Hal ini tidak tergantung pada aktivitas fisik dan total kalori yang dikonsumsi.
Sehingga, bisa disimpulkan bahwa sebaiknya mampu meengontrol dan mengurangi konsumsi MSG di kehidupan sehari-hari.***
