Penulis penelitian menyimpulkan bahwa uji coba terkontrol lebih lanjut diperlukan.
Tetapi analisis itu didorong oleh kekhawatiran atas resistensi antimikroba, yang sebagian terkait dengan pemberian antibiotik yang berlebihan untuk URI.
Baca Juga: Riza Patria Sampaikan Kabar Duka: Ilmu Beliau Untuk Masyarakat Jadi Amal Jariyah
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah menyebut resistensi antibiotik sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling mendesak di dunia, dan studi 2017 lainnya menemukan bahwa madu mungkin adalah salah satu kuncinya.
Ilmuwan Universitas Illinois di Chicago menemukan bahwa senyawa antimikroba yang dibuat oleh lebah madu dapat menjadi dasar untuk antibiotik baru.
2. Madu dapat membantu melawan sindrom metabolik
Sebuah makalah 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients meninjau efek perlindungan madu untuk sindrom metabolik (MetS), sekelompok faktor risiko spesifik yang ditemukan pada sepertiga orang dewasa AS.
Untuk didiagnosis dengan MetS, Anda harus memiliki setidaknya tiga dari lima kondisi: lingkar pinggang yang besar (lebih dari 35 inci untuk wanita dan lebih dari 40 inci untuk pria); tekanan darah tinggi ; tingkat trigliserida berbahaya yang tinggi dalam darah; kolesterol HDL "baik" rendah; dan gula darah tinggi.
Dalam makalah tersebut, para peneliti memaparkan alasan mengapa madu dapat membantu memperbaiki kondisi ini.