Panduan Lengkap Puasa Syawal, Keutamaan hingga Hikmahnya dalam Suasana Hari Raya Idul Fitri

- 14 Mei 2021, 06:49 WIB
Ilustrasi kurma// Simak bacaan niat dan panduan Puasa Syawal, puasa sunah yang dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal.*
Ilustrasi kurma// Simak bacaan niat dan panduan Puasa Syawal, puasa sunah yang dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal.* /Pexels/Naim Benjelloun

PR CIREBON — Puasa Syawal adalah puasa sunah yang sangat dianjurkan, dilaksanakan selama enam hari di awal bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.

Pelaksanaan Puasa Syawal, sangat tidak dianjurkan pada tanggal 1 Syawal atau pas di Hari Raya Idul Fitri. Karena, di hari lebaran adalah hari perayaan kemenangan setelah satu bulan menjalankan puasa Ramadhan, dianjurkan untuk makan-makan yang enak.

Dikemukakan oleh sebagian ulama, bahwa menjalankan Puasa Syawal selama enam hari tidaklah musti harus secara berturut-turut dalam enam hari tersebut.

Baca Juga: Rayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Cara yang Sehat! Simak Tips Berikut ini

Puasa Syawal banyak yang menilai lebih berat godaannya dibanding dengan puasa Ramadhan.

Sebab, bulan Syawal di Indonesia identik dengan budaya silaturahmi keluarga, halal bihalal, reunian, dan banyak perantau yang datang atau budaya mudik.

Makanya, bulan Syawal menjadi momentum untuk mengadakan acara kumpulan atau baninan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Jumat 14 Mei 2021: Zodiak Aries Jangan Terburu-buru hingga Cancer Harus Memaafkan

Sudah barang tentu dalam suatu acara kumpulan disajikan beragam hidangan lezat yang tentunya bila kita datang sedang Puasa Syawal, godaan itu akan terasa teramat sangat.

Berbeda kala suasana Ramadhan, di mana tempat-tempat makan menutup ruangannya. Belum lagi, dalam suasana berkumpul dengan handai taulan yang mungkin lama tak jumpa, akan dilanjutkan dengan acara bermain atau wisata, dan godaan pun semakin bertambah.

Dari sisi etika, tentunya ketika kita sedang Puasa Syawal lantas datang ke acara kumpulan terus kita menolak segala suguhan makanan dengan tanpa kita sentuh sama sekali.

Baca Juga: Happy Eid Mubarak! Berikut 10 Upacan Selamat Idul Fitri Pakai Bahasa Inggris

Atau ketika ada tamu berkunjung silaturahmi ke rumah kita, lalu disuguhi jamuan sementara kita tidak menemani tamu untuk makan dan minum.

Oleh karena itu, kiranya Puasa Syawal tidaklah musti dilaksanakan secara berturut-turut dalam enam hari. Alangkah baiknya, kita pilih tanggal yang tidak ada agenda kegiatan selama bulan Syawal.

Dalam Islam, sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa terdapat dua hari yang dilarang untuk berpuasa.

Baca Juga: Update Terbaru! Kode Redeem Free Fire (FF) Hari Jumat, 14 Mei 2021

Tepatnya pada tanggal 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri, dan 10 Dzulhijjah Hari Raya Idul Adha.

Menjadi keutamaan Puasa Syawal, disampaikan Rasulullah SAW, barang siapa yang menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan Puasa Syawal selama enam hari, akan diberikan pahala oleh Allah SWT sama dengan berpuasa setahun lamanya.

Seperti yang tertuang di dalam kitab Durratun Nashihin, makna setahun penuh tersebut berdasarkan firman Allah SWT:

Baca Juga: Simak! Berikut ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Hari Raya Idul Fitri Terasa Lebih Menyenangkan!

“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (Q.S. Al-An’am : 160).

Juga tertuang dalam salah satu hadits riwayat Muslim: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim).

Pelaksanaan Puasa Syawal harus diawali dengan niat hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Berikut ini lafaz niatnya: “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta’ala.”

Baca Juga: Update! Kode Redeem Mobile Legends (ML) Hari Jumat, 14 Mei 2021

Artinya: “Niat saya puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Dengan menjalankan penuh Puasa Syawal, berarti kita melanjutkan istiqamah ibadah yang telah dilakukan selama satu bulan Ramadhan.

Para ulama menyebutkan, dengan melaksanakan Puasa Syawal, akan menjadi titik awal tumbuhnya bibit-bibit amalan kebaikan yang telah ditanam selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: Resep Sambal Goreng Hati Sapi Khas Cirebon yang Cocok Disajikan dengan Ketupat Lebaran

Selain itu, kita pun harus tetap meningkatkan amalan-amalan sholeh lainnya, jangan hanya berfokus pada puasa saja.

Terutama, setiap kita melaksanakan ibadah apapun janganlah hitung-hitungan besar atau kecilnya pahala. Tetapi, harus untuk mengharapkan ridha Allah SWT.***

Editor: Asri Sulistyowati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x