Di mana, saat Nabi Adam turun ke Bumi, tubuhnya dalam keadaan gosong. Ketika melakukan puasa selama tiga hari, tubuhnya memutih.
Puasa Ayyamul Bidh dapat dijalankan oleh setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan, ada ketentuan khusus yang harus dipenuhi.
Misalnya, perempuan harus berada dalam keadaan suci dan mendapatkan izin dari suami untuk berpuasa sunah.
Ketentuan menjalankan puasa ini sama dengan puasa lainnya seperti niat dan menahan haus dan lapar serta hawa nafsu dari terbit fajar saat azan Shubuh hingga hingga azan Maghrib.
Baca Juga: Jual Vaksin Covid-19 dengan Harga Murah, AstraZeneca Korbankan Keuntungan Senilai Rp357 Triliun
Niat puasa sunat ini juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.
Adapun lafaz atau bacaan niat puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:
“Nawaitu shauma ayyamil biidhi sunnatan lillahi ta’ala.”