PR CIREBON - AstraZeneca mengorbankan keuntungan pendapatan lebih dari 21 miliar Euro atau sekitar Rp357 triliun karena menjual vaksin Covid-19 dengan harga murah.
AstraZeneca telah berjanji untuk memproduksi dosis tiga miliar jab vaksin Covid-19 yang dikembangkannya bersama Universitas Oxford dengan harga rata-rata hanya 5 dollar (3,6 Euro) atau Rp72 ribu secara global.
Harga yang dipatok AstraZeneca termasuk kecil dibanding perusahaan pemasok vaksin Covid-19 lainnya.
Keputusannya untuk melepaskan keuntungan besar adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bisnis multinasional, mendorong pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, kritik di Uni Eropa telah mencoba membulatkan perusahaan tersebut atas masalah rantai pasokan dan menyalahkannya atas peluncuran vaksin blok tersebut.
Beberapa bahkan menuduh perusahaan penuh dengan 'ketidakjujuran' dan diam-diam menimbun jab vaksin.
Serangan kritik tersebut dikatakan telah membuat bos di AstraZeneca kecewa. Lebih dari satu tokoh senior telah menyarankan bahwa mereka tidak akan membuat keputusan yang sama lagi.