Jadi Kekhawatiran Dunia, Simak Varian Baru Covid-19 di Inggris, Afrika Selatan dan Brazil

- 30 Januari 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Simak varian baru Covid-19 di Inggris, Afrika Selatan dan Brasil.*
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Simak varian baru Covid-19 di Inggris, Afrika Selatan dan Brasil.* /Pixabay/mattthewafflecat

PR CIREBON – Virus corona penyebab pandemi Covid-19 terus bermutasi menjadi beberapa varian baru.

Tiga varian baru virus corona atau Covid-19 yang diketahui muncul di Inggris Raya, Afrika Selatan, dan Brazil.

Virus corona atau Covid-19 terus-menerus membuat salinan saat menyebar, terkadang menciptakan mutasi yang mati, dan di lain waktu berkembang menjadi mutasi yang lebih menular.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Makan Malam yang Salah dan Dapat Mempersingkat Rentang Hidup Anda

Dengan perubahan ini, virus bisa menjadi kebal terhadap vaksin dan perawatan lain.

Tiga mutasi virus itu tengah dipantau untuk melihat seberapa mudah mereka menyebar, apakah lebih mematikan dan apakah vaksin dan pengobatan yang telah terbukti masih efektif melawan virus.

“Tidak setiap mutasi diciptakan sama,” kata Mary Petrone, pakar penyakit menular di Universitas Yale, AS.

Baca Juga: Mau Vaksinasi Covid-19? Lakukan Dua Hal ini Sebelum Penyuntikan Agar Vaksin Lebih Efektif

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, berikut yang diketahui dari tiga varian mutasi virus corona atau Covid-19:

Varian Inggris Raya

Varian yang juga dikenal sebagai B117 ini pertama kali terdeteksi setelah lonjakan tak terduga kasus Covid-19 di Inggris pada awal Desember.

Para ilmuwan meningkatkan kewaspadaan tentang strain baru, karena menampilkan perubahan pada protein ‘spike’, yakni bagian dari virus yang membuatnya menular.

Baca Juga: Studi Terbaru Korea Selatan Temukan Penyintas Covid-19 Alami Efek Kesehatan Jangka Panjang

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kemudian mengkonfirmasi bahwa varian baru setidaknya 70 persen lebih dapat ditularkan.

Tingkat kematian akibat virus Corona di antara orang berusia 60 tahun di Inggris sekitar 10 per 10.000 orang.

Tetapi dengan strain baru, ada sekitar 13 atau 14 kematian dalam populasi yang sama.

Baca Juga: Mitos atau Fakta? Makan Pepaya Bisa Menurunkan Berat Badan

Varian yang lebih baru juga disebut didominasi oleh gejala yang berbeda dari yang terkait dengan virus Covid-19 asli.

Pasien lebih cenderung menderita sakit tenggorokan, sakit otot dan kelelahan, menurut survei yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris.

Namun sejauh ini, Inggris mengatakan tidak ada alasan untuk panik tentang ketersediaan vaksin Covid-19 yang dikhawatirkan tidak berfungsi untuk melindungi terhadap strain Inggris.

Baca Juga: Tetangga Positif Covid-19? Jangan Dijauhi, Ini yang Sebaiknya Kamu Lakukan

Penasihat medis AS,  dr. Anthony Fauci mengatakan bahwa vaksin seharusnya tetap efektif, meskipun mungkin ada pengurangan yang sangat kecil dalam perlindungan.

Varian Afrika Selatan

Mutasi ini dikenal sebagai varian 501Y.V2.Varian ini pertama kali membuat khawatir ketika dengan cepat menjadi strain dominan di beberapa wilayah Afrika Selatan pada bulan Desember.

Baca Juga: WHO Rilis Perawatan Klinis Baru bagi Pasien Covid-19, Salah satunya Ditempatkan dalam posisi Tengkurap

Strain tersebut menyumbang lebih dari 90 persen kasus baru bulan itu di provinsi Eastern Cape, kemudian menyebar ke provinsi Western Cape dan KwaZulu-Natal.

Para ahli percaya varian itu sekitar 50 persen lebih menular, yang berarti lebih efektif untuk masuk ke dalam sel manusia

Varian tersebut memiliki mutasi yang disebut 484, yang dikhawatirkan para ahli diduga bisa melewati antibodi untuk menginfeksi orang yang sudah sakit akibat virus tersebut.

Baca Juga: Begini Penjelasan Lengkap Gejala Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa Saat Terinfeksi Covid-19!

Mutasi ini memungkinkan strain tersebut kurang rentan terhadap obat antibodi atau plasma dari penderita Covid-19, yang keduanya membantu orang melawan virus.

Para ahli juga khawatir tentang bagaimana vaksin akan bekerja dengan varian tersebut.

Sebuah studi menemukan bahwa vaksin Novavax hanya efektif 49,4 persen melawan strain tersebut, meskipun secara umum 90 persen efektif melawan virus.

Baca Juga: Alami Ketidakseimbangan Hormon Estrogen? Perbaiki dengan Konsumsi 6 Makanan Menyehatkan Ini

Perusahaan bioteknologi Moderna sedang mengembangkan penguat vaksin Covid-19 baru setelah penelitian menunjukkan bahwa respons antibodi penawar suntikan terhadap varian Afrika Selatan enam kali lebih lemah dibandingkan dengan jenis lainnya.

Varian Brazil

Strain Brazil dikenal sebagai varian P.1. Mutasi ini pertama kali diidentifikasi pada empat pelancong yang diuji selama pemeriksaan rutin di bandara Haneda di luar Tokyo, Jepang.

Baca Juga: Sedang Jalani Diet Keto? Sebaiknya Konsumsi 6 Makanan Ini untuk Menjaga Nutrisi Tubuhmu

Para ahli mengatakan kemungkinan varian itu juga lebih menular daripada jenis asli virus Corona, meskipun belum terbukti secara pasti karena memiliki mutasi yang mirip dengan strain Inggris dan Afrika Selatan.

Belum jelas apakah varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah dan menyebabkan lebih banyak rawat inap dan kematian.

Tetapi, sudah ada kekhawatiran bahwa varian Brazil diduga resisten terhadap kekebalan alami, yang akan mengurangi harapan akan kekebalan kelompok.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah