Waspada Sindrom Metabolik, Berikut Diagnosa dan Cara Pencegahannya

- 22 Desember 2020, 06:31 WIB
ilustrasi kesehatan
ilustrasi kesehatan /pixabay/Gerald Oswald
PR CIREBON - Sindrom metabolik merupakan sekelompok kondisi gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan.
 
Sindrom ini dapat meningkatkan risiko pengembangan diabetes atau penyakit kardiovaskular di masa mendatang.
 
Sindrom metabolik meliputi kondisi seperti hipertensi, kenaikan kadar gula darah, obesitas, dan lain sebagainya.
 
 
Sesuai dengan Federasi Diabetes Internasional, bila Anda mengalami kondisi dengan kombinasi (tiga atau lebih), maka Anda bisa dibilang mengalami sindrom metabolik.
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari News 18, hal itu dijelaskan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cardiovascular Disease Research.
 
Dalam jurnal tersebut disimpulkan bahwa sindrom metabolik adalah kondisi gaya hidup yang meningkat pesat dan menimbulkan ancaman signifikan bagi kesehatan.
 
 
Meskipun sindrom metabolik umumnya dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun (dengan presentase 80% kasus dalam rentang usia tersebut), namun pada kelompok usia yang lebih muda telah meningkat presentase kasusnya selama beberapa tahun terakhir.
 
Jika Anda memiliki minimal 3 dari 5 kondisi berikut, Anda mungkin didiagnosis dengan sindrom metabolik.
 
1. Lingkar pinggang yang besar, yaitu lebih dari 90 cm pada pria dan lebih dari 80 cm pada wanita.
 
 
2. Kadar HDL atau ‘kolesterol baik’ dalam darah kurang dari 50 mg/dL.
3. Kadar trigliserida dalam darah lebih dari 150 mg/dL.
4. Tekanan darah yang konsisten di angka 140/90 mmHg atau lebih.
5. Kadar gula darah puasa 100 mg/dL atau lebih tinggi.
 
 
Sindrom metabolik berpotensi mengancam nyawa, jadi sangat penting untuk Anda mencegahnya dari awal, seperti secara teratur memantau gula darah, tekanan darah, kolesterol darah dan trigliserida.
 
Selain itu merubah gaya hidup sebagai berikut dapat membantu menurunkan risiko terkena sindrom metabolik:
 
1. Diet kaya serat, sedikit gula dan lemak
 
 
Usahakan makan lebih banyak biji-bijian, sayuran, sayuran berdaun hijau, daging tanpa lemak (ayam), ikan, dll.
 
Hindari gorengan, makanan olahan dan makanan yang banyak mengandung gula (pencuci mulut, kue kering, coklat, dll). 
 
Selain itu, sebaiknya batasi konsumsi garam karena asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
 
 
2. Aktivitas fisik secara teratur dan olahraga untuk meningkatkan metabolisme.
 
Hal ini membantu mengurangi kelebihan berat badan dan meningkatkan fungsi jantung.
 
Sesuai rekomendasi terbaru dari WHO, orang dewasa harus melakukan latihan fisik aerobik intensitas sedang setidaknya selama 2,5 hingga 3 jam (150-300 menit) sepanjang minggu.
 
 
Latihan yoga dan pernapasan juga membantu dalam menjaga tekanan darah dan mengelola kondisi jantung.
 
Meditasi juga membantu meredakan stres mental. Kadang-kadang, penyakit jantung bisa diperburuk oleh stres, jadi berlatih secara teratur dan tidur nyenyak bisa mengurangi stres dari hidup Anda.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: News 18


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x