PR CIREBON - Sindrom metabolik merupakan sekelompok kondisi gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan.
Sindrom ini dapat meningkatkan risiko pengembangan diabetes atau penyakit kardiovaskular di masa mendatang.
Sindrom metabolik meliputi kondisi seperti hipertensi, kenaikan kadar gula darah, obesitas, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Dituduh Rekomendasikan PT Sritex untuk Bansos, Gibran: Kalau Mau Korupsi Kenapa Nggak Dulu-dulu
Sesuai dengan Federasi Diabetes Internasional, bila Anda mengalami kondisi dengan kombinasi (tiga atau lebih), maka Anda bisa dibilang mengalami sindrom metabolik.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari News 18, hal itu dijelaskan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cardiovascular Disease Research.
Dalam jurnal tersebut disimpulkan bahwa sindrom metabolik adalah kondisi gaya hidup yang meningkat pesat dan menimbulkan ancaman signifikan bagi kesehatan.
Baca Juga: Haikal Hassan Mangkir dari Panggilan Polisi Soal Mimpi, Pakar: Sebaiknya Tidak Perlu Menindaklanjuti
Meskipun sindrom metabolik umumnya dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun (dengan presentase 80% kasus dalam rentang usia tersebut), namun pada kelompok usia yang lebih muda telah meningkat presentase kasusnya selama beberapa tahun terakhir.
Jika Anda memiliki minimal 3 dari 5 kondisi berikut, Anda mungkin didiagnosis dengan sindrom metabolik.
1. Lingkar pinggang yang besar, yaitu lebih dari 90 cm pada pria dan lebih dari 80 cm pada wanita.
Baca Juga: Kedubes Jerman Ingatkan Soal HAM, HNW: Bukan Diniati untuk Campur Tangan Urusan dalam Negeri
2. Kadar HDL atau ‘kolesterol baik’ dalam darah kurang dari 50 mg/dL.
3. Kadar trigliserida dalam darah lebih dari 150 mg/dL.
4. Tekanan darah yang konsisten di angka 140/90 mmHg atau lebih.
5. Kadar gula darah puasa 100 mg/dL atau lebih tinggi.
Baca Juga: Vaksin Sputnik V Rusia Disebut Efektif Melawan Mutasi Baru Covid-19, yang Kini Menyebar di Inggris
Sindrom metabolik berpotensi mengancam nyawa, jadi sangat penting untuk Anda mencegahnya dari awal, seperti secara teratur memantau gula darah, tekanan darah, kolesterol darah dan trigliserida.
Selain itu merubah gaya hidup sebagai berikut dapat membantu menurunkan risiko terkena sindrom metabolik:
1. Diet kaya serat, sedikit gula dan lemak
Baca Juga: Polda Metro Jaya Panggil Haikal Hassan Soal Mimpi, Fadli Zon: Lain Kali Simpan dalam Hati
Usahakan makan lebih banyak biji-bijian, sayuran, sayuran berdaun hijau, daging tanpa lemak (ayam), ikan, dll.
Hindari gorengan, makanan olahan dan makanan yang banyak mengandung gula (pencuci mulut, kue kering, coklat, dll).
Selain itu, sebaiknya batasi konsumsi garam karena asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Baca Juga: Rela Keluarkan Dana Besar-besaran untuk Militer, Jepang Cetak Rekor Beli Pesawat Siluman dan Rudal
2. Aktivitas fisik secara teratur dan olahraga untuk meningkatkan metabolisme.
Hal ini membantu mengurangi kelebihan berat badan dan meningkatkan fungsi jantung.
Sesuai rekomendasi terbaru dari WHO, orang dewasa harus melakukan latihan fisik aerobik intensitas sedang setidaknya selama 2,5 hingga 3 jam (150-300 menit) sepanjang minggu.
Baca Juga: Usai Sritex Bantah Dapat Rekomendasi, Gibran Jelaskan Dirinya Tak Pernah Ikut Campur Urusan Bansos
Latihan yoga dan pernapasan juga membantu dalam menjaga tekanan darah dan mengelola kondisi jantung.
Meditasi juga membantu meredakan stres mental. Kadang-kadang, penyakit jantung bisa diperburuk oleh stres, jadi berlatih secara teratur dan tidur nyenyak bisa mengurangi stres dari hidup Anda.***