Untuk studi tersebut, para peneliti menggambarkan permusuhan sinis sebagai keyakinan kognitif bahwa motif atau niat orang lain tidak dapat dipercaya.
“Mungkin saat seseorang berpikir negatif tentang motif, niat atau kepercayaan dari sahabat mereka, rekan kerja atau bahkan politisi, mereka akan berpikir dua kali untuk secara aktif terlibat dengan pemikiran itu,” kata Tyra.***