Nutrisi dan Pola Makan yang Baik Bisakah Menyelamatkan Anda dari Covid-19? Simak Penjelasannya

28 Agustus 2021, 09:15 WIB
Nutrisi dan pola makan ternyata dapat bantu menyelematkan dari virus corona atau Covid-19. /Pixabay/Shutterbug75

PR CIREBON - Bisakah nutrisi dan pola makan yang baik menyelamatkan Anda dari bahaya Covid-19?

Menurut para ahli di lapangan, nutrisi adalah faktor risiko Covid-19 terbesar yang tidak banyak dibicarakan orang.

Nutrisi yang baik yang dihasilkan dari pola makan yang sehat akan membantu mengurangi risiko Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 28 Agustus 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jerussalem Post, ini menurut Mariela Glandt, ahli endokrinologi dan ahli gizi terlatih Universitas Harvard dan Universitas Columbia.

“Selama pandemi masih berlangsung, siapa pun yang peduli dengan kesehatan mereka harus melakukan segala yang mereka bisa untuk meningkatkan faktor risiko yang mereka kendalikan diantaranya pola makan."

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Buah Kelapa yang Tak Banyak Diketahui Orang, Salah Atunya Baik untuk Menu Diet1

Meskipun makan dengan benar tidak dapat mencegah tertular virus corona, namun, kesehatan metabolisme yang optimal dapat membantu mencegah dampak negatif infeksi.

Beberapa penelitian telah menunjukkan hal itu, karena gizi yang baik dan pemeliharaan berat badan yang sehat sangat penting untuk fungsi kekebalan yang memadai.

"Nutrisi yang cukup juga mendukung ketahanan terhadap penyakit menular dan mengurangi hasil yang merugikan jika terjadi penyakit,” menurut Prof. Mona Boaz dari Departemen Ilmu Gizi di Sekolah Ilmu Kesehatan di Universitas Ariel.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Unggah Foto Bareng Reza Rahadian, Kode My Lecturer My Husband Seasons 2?

“Pola makan yang buruk, seperti pola makan Amerika modern, dengan junk food dan lemak murah, menyebabkan disfungsi metabolisme yang dapat menjadi bencana ketika dikombinasikan dengan virus corona,” tulis Glandt dalam eBook berjudul How to Eat in Time of Covid-19 yang baru-baru ini dia terbitkan bersama Ross Wollen dan Jessica Apple.

Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal peer-review PLOS One pada akhir bulan lalu menunjukkan bahwa orang dengan nilai gula tinggi tetapi tidak didiagnosis dengan diabetes juga berisiko morbiditas atau kematian Covid-19 yang parah.

Para peneliti dari Hebrew University of Jerusalem, Meuhedet Health Services, Jerusalem College of Technology dan Hadassah-University Medical Center melakukan penelitian retroaktif di antara semua individu di atas usia 18 tahun yang diasuransikan oleh Meuhedet dan tertular virus antara Maret dan Oktober 2020.

Baca Juga: 6 Zodiak ini Memliki Hati yang Sangat Lembut hingga Terlihat Baik di Mata Orang Lain!

Dari 37.121 orang yang dinyatakan positif, 707 diantaranya menderita penyakit parah, termasuk 244 orang meninggal.

Kadar gula darah normal pada orang dewasa adalah 70 hingga 100 miligram per desiliter (mg/dL) gula darah setelah puasa delapan jam. Pasien dengan 105-125 mg/dL memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar untuk menderita Covid-19 berat dibandingkan pasien dengan gula di bawah 105. Pasien dengan antara 125-140 mg/dL dua kali lebih mungkin mengalami komplikasi.

“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit virus corona parah yang dapat diobati sebelumnya,” jelas Dr. Michal Shauly-Aharonov dari Jerusalem College of Technology.

Baca Juga: The Penthouse 3 Episode 12: Wajah Shim Soo Ryeon Tiba-Tiba Muram saat Bertunangan dengan Logan Lee, Ada Apa?

Obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan berbagai bentuk penyakit kardiovaskular adalah gejala dari kondisi medis mendasar yang disebut resistensi insulin, tulis Glandt dalam bukunya.

Selain itu, pola makan yang tidak sehat dapat membuat tubuh Anda berisiko terkena obesitas, sedangkan obesitas adalah salah satu komorbid yang berbahaya bagi Covid-19.

Oleh karena itu, penting pula bagi Anda untuk memiliki tubuh yang ideal dan tidak terlalu gemuk.

Baca Juga: PTM Terbatas akan Segera Dilaksanakan di Jawa Barat, Simak Ketentuan dan Peraturannya

Dia menekankan bahwa kebijakan kesehatan masyarakat harus diarahkan pada peningkatan kualitas diet, terutama di kalangan anak muda yang lebih cenderung mengikuti praktik sehat jika diajarkan sejak usia dini.

“Logika akan memberi tahu Anda,” kata Boaz.

“Cukup gizi dan menjaga pola makan yang sehat selalu menguntungkan Anda juga mengurangi risiko parah akibat Covid-19.” pungkasnya. ***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Jerussalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler