PR CIREBON – Setelah mendapat predikat kopi termahal di dunia, kopi luwak semakin populer.
Kepopuleran kopi luwak membuat banyak media elektronik dan non-elektronik mengupas segala tentang kopi luwak.
Diketahui, kopi Luwak sudah menjadi ikonnya kopi Indonesia.
Baca Juga: Pengakuan Dinar Candy Pasca Terjerat Kasus Hukum: Mental Aku Kena Banget
Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono selaku mantan Presiden Indonesia, diketahui sempat memberi kopi luwak untuk Perdana Menteri (PM) Australia.
Hal ini semakin membuka lebar peluang bisnis bagi para pengusaha kopi untuk membudidayakan kopi luwak.
“Peluang bisnis kopi luwak sangat terbuka lebar. Pasalnya, masih banyak permintaan dari luar negeri seperti Kanada, Jepang, Taiwan, China, Korea, India, dan negara lainnya,” tulis Edy Panggabean dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari buku “Mengeruk Untung dari Bisnis Kopi Luwak”.
Baca Juga: Survei Terbaru Tunjukkan Mayoritas Orang Amerika Tidak Yakin Joe Biden Mampu Memimpin Negara
Kopi luwak mendapatkan permintaan tinggi dari pasar. Namun, untuk memenuhi permintaan tersebut memerlukan produksi yang tinggi.
Untuk memenuhi permintaan pasar, ada petani kopi yang sengaja membuat peternakan khusus. Luwak tidak tidak lagi dibiarkan hidup liar seperti dulu.
Namun, peternakan luwak khusus petani kopi memiliki permasalahannya.
Baca Juga: Tanggapi soal Taliban di Afghanistan, Fadli Zon: Sejarah Akan Mencatat Kekalahan AS
Rudy Widjaja, pebisnis kopi, mengatakan bahwa mutu kopi yang dihasilkan oleh luwak yang diternakkan menurun.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: kopi yang dikonsumsi oleh luwak peliharaan sering kali belum matang, dan makanan yang diberikan kepada luwak dicampur dengan buah-buahan lainnya.
Akibatnya, terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam tekstur dan warna antara kopi yang dihasilkan oleh luwak peliharaan dan luwak liar.
Rudy Widjaja juga menambahkan bahwa cita rasa yang dihasilkan luwak peliharaan akan berbeda setelah diolah.
Berikut tips dari Rudy Widjaja untuk membedakan kopi luwak liar dan peliharaan:
1. Kopi luwak liar masih bergumpal seperti teng-teng kacang
2. Feses luwak liar ini bersih dan hanya mengandung cairan berwarna coklat
3. Umumnya biji luwak memiliki tekstur yang kasar seperti jeruk, tidak seperti kopi biasa yang permukaannya licin
4. Kulit tempurung dan kulit ari biji kopi luwak liar lebih tebal ketimbang biji kopi dari luwak peliharaan
Baca Juga: Demi Lovato Rayakan Ulang Tahun ke-29 dengan Merilis Video Musik 'Melon Cake'
Meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, kedua kopi tersebut masih layak untuk dinikmati.
Berbagai teknik penyeduhan kopi sudah banyak beredar pada zaman sekarang.
Teknik tradisional masih banyak digunakan hingga saat ini, karena tekniknya yang begitu praktis.
Namun, baik diseduh dengan teknik tradisional atau modern, kopi luwak masih enak dinikmati. ***