Perjalanan Panjang Kopi dari Zaman Hindia Belanda hingga Indonesia Merdeka

- 19 Agustus 2021, 18:05 WIB
ILUSTRASI KOPI
ILUSTRASI KOPI /Pixabay.com/

PR CIREBON – Biji kopi merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Hal ini didukung dengan tanah Indonesia yang subur dan iklimnya yang sangat baik.

Keadaan alamiah ini membuat tanah di Indonesia cocok dan ideal ditanami berbagai macam tumbuhan termasuk kopi.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari buku Haryoto Kunto “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe”, mengenai tanah Indonesia yang subur ini, Tuan P. Dakkus, seorang Hortulanus (ahli tanaman) menulis, “Bila engkau tancapkan sebatang tongkat di tanah, pastilah ia tumbuh bersemi,” tuturnya

Baca Juga: Rangkaian Pernikahan Lesti Kejora Jadi Sorotan, Salah Satunya Ketakutan Rizky Billar pada Kepala Ayam

Jika melihat sejarah panjang kopi yang dikutip dari buku Warung Tinggi Coffee, awal mula kopi ditanam di Nusantara kisaran awal abad ke-18.

Pemerintah kolonial Belanda segera menindaklanjuti keberhasilan pengiriman kopi dari Yaman. Pada saat itu kopi yang ditanam berjenis arabika dan ditanam di Jawa dengan sistem kerja paksa.

Tanaman kopi arabika ini menghasilkan tanaman yang baik. Setelah sukses, perkebunan kopi mulai diperluas ke sebelah timur pulau Jawa, kemudian Sulawesi, Sumatera, Bali, hingga Papua.

Baca Juga: Dirgahayu Provinsi Jawa Barat, Uu Ruzhanul Tunjukan Berbagai Prestasi yang Ada di Jabar: Tetap Juara

Hal ini membuat Nusantara menjadi penghasil komoditas kopi terbesar di dunia, pada saatnya.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x