PR CIREBON - Kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) masih menjadi perhatian publik.
Sejumlah tokoh dan kalangan selebriti banyak yang tak menyangka kasus pelecehan seksual bisa terjadi di lingkungan kerja KPI.
Pasalnya, KPI adalah lingkungan kerja yang tugasnya adalah menyensor adegan-adegan vulgar atau pornografi yang masuk di televisi.
Baca Juga: Pria Wajib Tahu! 3 Kepribadian Ini Harus Dimiliki untuk Mendapatkan Kepercayaan Wanita
Namun, kasus pelecehan seksual malah terjadi disana. Hal itu membuat dr. Tirta dan Deddy Corbuzier tak habis pikir.
dr. Tirta dan Deddy Corbuzier mengaku tak habis pikir kejadian seperti itu bisa menimpa KPI.
"Kerjanya menyensor pornografi, hal-hal vulgar, tapi malah melakukan pelecehan seksual," ujar dr.Tirta dalam Podcast Deddy Corbuzier yang tayang di Kanal Youtubenya seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com.
Atas kejadian tersebut, dr. Tirta dan Deddy Corbuzier kesusahan untuk membelanya dari sudut pandang manapun.
"Saya susah mau membelanya," ujar Deddy Corbuzier.
"Ya jangan dibela, pelecehan itu dimanapun dan mau bagaimanapun jangan ada yang membela," jawab dr. Tirta.
dr. Tirta juga dengan tegas mengatakan bahwa sebaiknya Ketua KPI mundur dari jabatannya setelah peristiwa ini.
Menurut dr. Tirta, Kepala KPI harus mengaku bersalah karena telah kecolongan terhadap pegawainya hingga kasus pelecehan seksual ini terjadi.
Selain itu untuk menunjukkan kebijaksanaan, Ketua KPI seharusnya mundur dari jabatannya.
Begitu pula dengan si pelaku yang melakukan pelecehan seksual agar dipecat secara tidak hormat dari pekerjaannya.
Hal itu demi menjaga kepercayaan masyarakat atas profesionalitas KPI dalam mengawal pemberantasan pelecehan seksual.
KPI harus bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka tidak akan melindungi dan memberi ampun para pelaku pelecehan seksual. ***