Kak Seto juga mengungkapkan selama ini, Ia selalu berusaha menjaga kesehatannya dengan makan dan istirahat yang teratur serta berolahraga.
Namun, pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) bisa juga disebabkan oleh keturunan.
”Pada saat saya mencoba berkomunikasi dengan saudara-saudara jauh, ada yang mencatat tampaknya Kakek saya sekitar 50 tahun yang lalu wafat juga disebabkan oleh gangguan kelenjar prostat,” kata Kak Seto.
Selain itu, Kak Seto menyampaikan gangguan kelenjar prostat juga dapat disebabkan oleh kurangnya olahraga, penuaan, serta penyakit diabetes atau jantung.
Baca Juga: Tolak Keras Revisi UU ITE, Muannas Alaidid: Situasi Pasti Bakal Mengerikan
Saat ini, Kak Seto sudah bugar dan sedang menunggu hasil operasi biopsinya. Hasil operasi biopsi tersebut akan keluar sekitar 5 sampai 7 hari.
Kak Seto juga berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung dan mendoakannya. Serta berharap mendapat hasil yang terbaik bagi kondisi kesehatannya.***