Eric Clapton Tolak Manggung dan Sebut Diskriminasi Tempat yang Mensyaratkan Bukti Vaksinasi Covid-19

23 Juli 2021, 10:15 WIB
Eric Clapton sebut panggung yang syaratkan bukti vaksinasi Covid-19 adalah diskriminasi. /Twitter.com/@ponsguitars

PR CIREBON - Eric Clapton, musisi British legendaris ini menyatakan penolakan manggung di tempat yang mensyaratkan penonton harus menunjukan bukti vaksinasi Covid-19, dan menyebutnya diskriminasi.

Hal itu dikemukakan Eric Clapton kala menanggapi pengumuman pemerintah negaranya, Inggris, bahwa paspor vaksinasi Covid-19 akan diperlukan untuk mengakses klub malam dan tempat-tempat hiburan.

Eric Clapton bahkan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa musisi yang dikenal piawai memainkan gitar sekaligus vokalis ini tidak akan bermain untuk setiap panggung di mana ada penonton yang didiskriminasi vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Beredar Kabar Air Kelapa Bisa Sembuhkan Covid-19? Begini Penjelasan PB IDI

“Walaupun ada ketentuan yang dibuat untuk semua orang bisa hadir, saya berhak untuk membatalkan pertunjukan jika ada unsur diskriminasi,” tegasnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian, Jumat 23 Juli 2021.

Eric Clapton membagikan pernyataan itu melalui akun Telegram arsitek Italia dan skeptis Covid-19 Robin Monotti.

Musisi yang melejit lewat lagu ‘Wonderful Tonight’ dan Tears in Heaven’ itu menyertai dengan tautan ke kolaborasi anti-lockdown Eric Clapton dengan Van Morrison, Stand and Deliver.

Baca Juga: Henan Tiongkok Dilanda Banjir dengan Hujan Terberat dalam 1.000 Tahun, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas

Di mana mereka menyatakannya lewat nyanyian: "Apakah Anda ingin menjadi orang bebas / Atau apakah Anda ingin menjadi budak?"

Pada bulan Mei, Eric Clapton membagikan pengalaman negatifnya menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca melalui akun Telegram Monotti, mengklaim telah mengalami reaksi "parah" yang membuatnya mempertanyakan apakah ia akan dapat bermain gitar lagi atau tidak.

Sebagian besar orang yang enggan melakukan vaksinasi Covid-19, karena khawatir akan efek samping dan apakah vaksin tersebut telah diuji secara memadai.

Baca Juga: Sakit Perut Saat Datang Bulan? 5 Makanan Ini Dipercaya Dapat Redakan Rasa Tidak Nyaman Ketika Haid

Ia mengutarakan sebuah survei terhadap 68.000 orang di 15 negara yang menunjukkan berjalan sejak tahun lalu, ditemukan bahwa hingga Maret 2021, vaksin Oxford/AstraZeneca adalah yang paling banyak digunakan di Inggris untuk usia di bawah 65 tahun.

Tetapi, kepercayaan terhadapnya telah menurun di semua kelompok umur dengan publisitas tentang efek samping. Sejak Mei, orang di bawah 40 tahun telah ditawari alternatif suntikan Oxford/AstraZeneca di Inggris.

Pada bulan Mei, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan mengatakan: “Saran kami tetap bahwa manfaat dari Vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko pada sebagian besar orang.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Bansos untuk Warga Jabar Mulai Disalurkan, Ada 13 Bantuan yang Bisa Diterima

Masih sangat penting bagi orang-orang untuk maju ke depan untuk vaksinasi mereka ketika diundang untuk melakukannya.”

Pada bulan yang sama, Clapton mengatakan dia telah menemukan kesamaan dengan Van Morrison, yang liriknya “bergema di hatiku”.

Setelah merilis Stand and Deliver, Clapton mengatakan dia "langsung dihina dan dicemooh".

Baca Juga: Sang Ibunda Ulang Tahun ke-82 Tahun, Ridwan Kamil Ungkap Fakta Mertua Atalia Praratya

Pertunjukan Clapton Inggris berikutnya yang dijadwalkan adalah di Royal Albert Hall pada Mei 2022.

Tempat tersebut akan menjadi tuan rumah Prom dari 30 Juli hingga 11 September tanpa jarak sosial.

Peserta akan diminta untuk memberikan status vaksinasi atau status kekebalan mereka.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler