Network
“Ada penurunan defisit yang sangat signifikan pada neraca perdagangan periode Januari-Agustus 2020 yaitu sebesar 69,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Apabila tren tersebut terus berlangsung, diharapkan sampai akhir tahun ini defisit akan berkurang banyak,” ujar Djauhari, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Sementara itu, realisasi investasi Tiongkok di Indonesia pada periode Januari hingga Juli 2020 mencapai 2,4 miliar dolar AS (Rp35,2 triliun).
Baca Juga: 11 Juta Pekerja di Indonesia Sudah Menerima Bantuan, Berikut 4 Fakta Subsidi Gaji oleh Kemnaker
Investasi tersebut meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dengan demikian, Tiongkok merupakan investor kedua terbesar di Indonesia, setelah Singapura.
Namun, apabila ditambah dengan investasi dari Hongkong senilai 1,7 miliar dolar AS, maka dapat dikatakan Tiongkok bersama Hongkong merupakan investor terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Bukan Hanya Halte, Fasilitas Sewa Sepeda di Jakarta Rusak Dibakar Massa hingga Rugi Rp342,5 Juta
Sementara itu, Atase Perdagangan Marina Novira menyampaikan akan terus berupaya mendorong ekspor Indonesia ke Tiongkok di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, dengan memanfaatkan platform digital.
“Pemanfaatan platform digital dengan optimal dalam situasi pandemi saat ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok dan pada akhirnya diharapkan dapat menjaga neraca perdagangan Indonesia,” pungkas Marina.***
