Peringatkan Tiongkok Terhadap Serangan Taiwan, AS: Ini Bukan Tugas yang Mudah

- 8 Oktober 2020, 14:01 WIB
Bendera Tiongkok dan Taiwan.
Bendera Tiongkok dan Taiwan. /Pixabay/

PR CIREBON – Penasihat Keamanan Nasional AS memperingatkan Tiongkok pada Rabu, 7 Oktober 2020 terhadap setiap upaya untuk merebut kembali Taiwan secara paksa, pendaratan amfibi terkenal sulit dan ada banyak ambiguitas tentang bagaimana Amerika Serikat akan memberi tanggapan.

Robert O'Brien mengatakan pada sebuah acara di University of Nevada di Las Vegas bahwa Tiongkok terlibat dalam penumpukan angkatan laut besar-besaran yang mungkin tidak terlihat sejak upaya Jerman untuk bersaing dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris sebelum Perang Dunia Pertama.

"Bagian dari itu adalah memberi mereka kemampuan untuk mendorong kami keluar dari Pasifik Barat, dan memungkinkan mereka melakukan pendaratan amfibi di Taiwan," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Vladimir Putin: Saya Catat Retorika Anti-Rusia yang Dikeluarkan Joe Biden

"Masalahnya adalah pendaratan amfibi sangat sulit," tambah O'Brien, menunjuk pada jarak 160 km antara Tiongkok dan Taiwan dan kurangnya pendaratan pantai di pulau itu.

"Ini bukan tugas yang mudah, dan ada juga banyak ambiguitas tentang apa yang akan dilakukan Amerika Serikat sebagai tanggapan atas serangan Tiongkok terhadap Taiwan," tambahnya, ketika ditanya apa pilihan AS jika Tiongkok bergerak untuk mencoba menyergap Taiwan.

O'Brien mengacu pada kebijakan lama AS tentang "ambiguitas strategis" pada pertanyaan apakah itu akan campur tangan untuk melindungi Taiwan, yang dianggap Tiongkok sebagai provinsinya dan telah berjanji untuk bersatu kembali dengan daratan Tiongkok, dengan kekerasan jika perlu.

Baca Juga: Bukti Pemerintah Serius Atasi Pandemi, Jokowi Terbitkan Perpres Pengadaan Vaksin Virus Corona

Amerika Serikat diwajibkan oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, tetapi belum dijelaskan apakah akan campur tangan secara militer jika terjadi serangan oleh Tiongkok, sesuatu yang kemungkinan besar akan mengarah pada konflik yang lebih luas dengan Beijing.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x