Padi Super Tingkatkan Ketahanan Pangan: Pengembangan Varian Unggul dan Target Produksi

- 14 November 2023, 10:36 WIB
Ilustrasi. Mengejar target produksi pangan dengan padi varietas super dilakukan oleh Kementan bekerjasama dengan lembaga pangan nasional.
Ilustrasi. Mengejar target produksi pangan dengan padi varietas super dilakukan oleh Kementan bekerjasama dengan lembaga pangan nasional. /ANTARA FOTO

SABACIREBON - Pemerintah terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mengembangkan dan memproduksi padi varietas unggul.

Pada lahan Demonstrasi Area Pangan PT Sang Hyang Seri, Desa Ciasem Girang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, padi galur unggul baru menunjukkan ketahanan terhadap kemarau panjang 2023.

Sejumlah varietas unggul seperti MSP 65, Inpari 48, dan Mantap dipanen Kementerian Pertanian. MSP 65, misalnya, bisa dipanen dalam 65 hari.

Baca Juga: Piramida Pugung Raharjo, Jejak Budaya tak Terduga di Lampung Tengah

Pelaksana Tugas Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, berharap varietas ini menjadi alternatif bagi petani di musim kering. Kerja sama dengan lembaga terkait, termasuk BRIN, turut berkontribusi dengan memproduksi 35 varietas padi unggul.

Teknologi iradiasi sinar gamma digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Irawan Sugoro dari BRIN menyatakan bahwa teknologi ini mengubah genetik tanaman untuk meningkatkan produktivitas.

Padi super, hasil mutasi genetik, mampu memperpendek usia tanam dan meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat.

Baca Juga: Percepat Bauran Energi Baru Terbarukan, PLTS IKN dan Cirata, Bukti Komitmen Energi Bersih.

Padi super memiliki peran sentral dalam mencapai Indeks Ketahanan Pangan Indonesia. Keberhasilan produksi padi unggulan memberikan dampak positif terhadap ketersediaan pangan, keamanan, gizi, dan terjangkau dari segi harga dan lokasi.

Dalam pencapaian ketahanan pangan nasional, padi unggul melalui pemuliaan genetik menjadi solusi efektif.

Hasil riset menunjukkan peningkatan produktivitas padi nasional dengan penggunaan varietas unggul baru.

Ketersediaan pangan meningkat, seperti yang terjadi pada panen raya perdana di Karawang, Pandeglang, dan Grobogan. Padi super, sebagai varietas unggul, memberikan harapan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Mudahnya Peroleh Izin Perseroan Perorangan, Dorong Wirausaha Baru

Pada 2022, produksi padi nasional naik menjadi 32,07 juta ton, dengan produktivitas mencapai 62,77 kuintal per hektar. Meskipun luas panen mengalami penurunan, kenaikan produksi dan produktivitas memberikan optimisme. Namun, kalkulasi BPS terhadap produksi padi pada 2023 menunjukkan penurunan.

Pada Indeks Ketahanan Pangan Global 2022, Indonesia mencapai skor 60,2 poin, menunjukkan peningkatan. Namun, faktor-faktor seperti ketersediaan pasokan, kualitas dan keamanan pangan, serta keberlanjutan dan adaptasi pangan masih perlu perhatian lebih.

Pengembangan padi super menjadi langkah strategis dalam mencapai ketahanan pangan yang lebih baik di masa mendatang.

Baca Juga: Cendera Mata Piala Dunia U-17: Meriahkan Event dengan Kenang-kenangan Spesial

Padi super menjadi andalan untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan. Dengan galakan pengembangan varietas unggul, seperti Atomita, Cilosari, dan Situ Gintung, pemerintah berharap dapat memenuhi target produksi beras 35 juta ton.

Padi super, dengan toleransi terhadap cekaman lingkungan, penyakit, dan hasil panen tinggi, menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah