Network
SABACIREBON - Para transmigran dio Provinsi Lampung, secara tak sengaja menemukan keberadaan Piramida Pugung Raharjo pada tahun 1957, yang kini menjadi destinasi wisata dan penelitian.
Situs ini, terletak di Desa Pugungraharjo, Lampung Timur, memamerkan peninggalan budaya dari masa megalitik hingga Islam.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, situs ini berisi artefak keramik, batu berundak, dan kompleks batu kandang. Punden Berundak dihiasi rumput hijau, menciptakan pemandangan elok yang mengingatkan pada piramida di Mesir.
Baca Juga: Percepat Bauran Energi Baru Terbarukan, PLTS IKN dan Cirata, Bukti Komitmen Energi Bersih.
Peninggalan zaman megalitik, klasik (Hindu-Buddha), hingga Islam ditemukan di kawasan ini, termasuk artefak dari Dinasti Han, Yuan, Sung, dan Ming.
Museum Situs Pugung Raharjo memajang barang-barang purbakala tersebut. Keberadaan Piramida Pugung Raharjo disertai dengan punden berundak, benteng parit, dan artefak unik seperti batu mayat dan phallus yang membuatnya menarik bagi wisatawan dan peneliti.
Area Taman Pugung Raharjo dibangun di atas batuan lava basalt vesikuler Formasi Sukadana. Batu keriting, sebagai sebutan lokal, digunakan dalam pembangunan punden berundak, menhir, dolmen, dan objek-objek lain di situs.
Baca Juga: Mudahnya Peroleh Izin Perseroan Perorangan, Dorong Wirausaha Baru
