Pemerintah telah memberikan perhatian serius dengan melakukan pemugaran resmi pada 1977–1984. Misteri kawasan ini juga menjadi fokus kajian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten untuk mengembangkan potensi cagar budaya dan revitalisasi rumah informasi.
Penelitian dan pemugaran ini melibatkan berbagai ahli, termasuk arkeolog Endjat Djaenuderadjat dan ahli arsitektur landskap ITB, Ismet Belgawan Harun.
Kajian tersebut bertujuan untuk memetakan potensi cagar budaya, mengembangkan nilai-nilai, dan memahami hubungan antara aspek geologi dan budaya.
Sampai saat ini, piramida berundak di Lampung masih menyimpan misteri, tetapi kawasan Pugung Raharjo telah menjadi destinasi wisata menarik yang menggabungkan keindahan alam dengan sejarah budaya yang kaya.***