SABACIREBON - Presiden Jokowi berharap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 MW di IKN Nusantara dapat memproduksi energi hijau sekitar 93 GWh per tahun.
ini akan mengurangi emisi 104.000 ton CO2 per tahun, dan menandai komitmen serius pemerintah terhadap energi terbarukan.
"Ini adalah pionir pembangkit energi terbarukan di IKN,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, pekan lalu.
Baca Juga: Mudahnya Peroleh Izin Perseroan Perorangan, Dorong Wirausaha Baru
Setelah groundbreaking di IKN, giliran PLTS Terapung Cirata dengan kapasitas 145 MW AC diresmikan oleh Presiden. Proyek ini terletak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dan merupakan bagian dari proyek strategis nasional dengan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan.
PLTS Cirata dan IKN menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan sistem kelistrikan yang bersih dan ramah lingkungan. Keduanya juga mendukung impian IKN menjadi negara berkonsep forest city.
Pilihan energi terbarukan ini sejalan dengan dokumen investasi dan kebijakan komprehensif yang mencantumkan 52 proyek PLTS sebagai proyek prioritas dengan pendanaan dari skema just energy transition partnership (JETP), mendukung target bauran EBT sebesar 44% pada 2030.
Baca Juga: Cendera Mata Piala Dunia U-17: Meriahkan Event dengan Kenang-kenangan Spesial