Optimis saat Ekonomi Dunia Serupa Komputer Hang, Presiden Jokowi: Peluang Indonesia Bangkit

- 15 Agustus 2020, 15:15 WIB
Presiden Jokowi dalam membacakan pidato kenegaraan memakai baju adat Sabu dari NTT, Jumat 14 Agustus 2020. /Setkab Mgid  HEART Anda wajib minum ini! Agar tensi 120/80 dan pembuluh darah bersih PELAJARI LEBIH→  “Dengan mengenakan pakaian adat ini, Presiden Jokowi hendak mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia yang dikenal kaya akan seni kriya, tenun, serta kebudayaan Nusantara,” katanya.  Baca Juga: Terus Diprotes Publik, Baleg DPR Pastikan RUU Ciptaker Telah Rampung 75 Persen
Presiden Jokowi dalam membacakan pidato kenegaraan memakai baju adat Sabu dari NTT, Jumat 14 Agustus 2020. /Setkab Mgid HEART Anda wajib minum ini! Agar tensi 120/80 dan pembuluh darah bersih PELAJARI LEBIH→ “Dengan mengenakan pakaian adat ini, Presiden Jokowi hendak mengajak masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia yang dikenal kaya akan seni kriya, tenun, serta kebudayaan Nusantara,” katanya. Baca Juga: Terus Diprotes Publik, Baleg DPR Pastikan RUU Ciptaker Telah Rampung 75 Persen /

PR CIREBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengibaratkan ekonomi dunia serupa komputer hang yang macet akibat pandemi Covid-19, seperti disampaikan dalam Pidato Sidang Tahunan MPR bersama DPR dan DPRD guna menyambut HUT RI ke 75 di Gedung Parlemen, Jakarta.

"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting," ungkap Presiden Jokowi, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Jumat, 14 Agustus 2020.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan saat ini semua negara dunia, mulai negara miskin, negara berkembang, hingga negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi Salah Pakai Diksi dengan Sebut 'Bajak' Berulangkali, Pakar: Tak Sesuai Konteks

"Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97%, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32%," katanya.

Terbukti, ekonomi negara-negara maju sudah mengalami minus belasan persen, tepatnya sampai minus 17%.

Namun demikian, Presiden Jokowi tetap optimis untuk menjadi krisis sebagai peluang Indonesia mengejar ketertinggalan dengan sejumlah negara besar tersebut.

Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan Bersama Keluarga, Berikut Kreasi Kuliner Unik Bertemakan Merah Putih

"Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan," pungkas Presiden Jokowi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x