Dimana disana telah menjadi pasar batu bara yang besar, karena itu dukungan untuk penambangan batu bara begitu intensif.
Salah satu alasannya adalah karena membuat bahan bakar fosil cenderung murah dan sumbernya juga berlimpah.
Batu bara diketahui telah menyumbang hampir 40 persen dari bauran energi Indonesia, dan sisanya sebagian besar kini diekspor ke Tiongkok.
Negara Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang sendiri menyumbang 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp354 triliun untuk mendukung 17,4 gigawatt kapasitas batu bara di Indonesia.
Tetapi ketiga negara tersebut sedang dalam tahap untuk mengurangi penggunaan batu bara.
Sebelum Korea Selatan yang menarik diri, investor lain seperti bank swasta Jepang maupun investor perorangan sudah mengisyaratkan menarik diri dari investasi batu bara.
Sehingga yang tertinggal kini hanya Tiongkok yang menjadi satu-satunya pilihan pendukung industri batu bara Indonesia.
Hanya saja pada Leader Summit on Climate yang dilakukan bulan April lalu, Tiongkok mengungkapkan kalau kedepannya mereka akan memberi batasan ketat dalam penggunaan batu bara.