PR CIREBON – Kantor Staff Presiden (KSP) memberitakan kabar baik soal pertumbuhan ekonomi tahun 2021.
KSP menyebut telah berhasil mencatat surplus neraca perdagangan per Januari 2021 sebesar US$2,0 miliar.
Hal ini membuat pemerintah semakin yakin bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2021 akan semakin membaik.
Surplus neraca dagang ini diperkirakan menyumbang positif pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021.
“Catatan tersebut menunjukkan kerja keras Pemerintah dalam pemulihan ekonomi selama masa pandemi Covid-19," ujar Deputi III KSP, Panutan S. Sulendrakusuma, dikutip PikiranRakyat-Cirebonn.com dari Twitter @KSPgoid
Panutan menjelaskan bahwa surplus neraca dagang terdorong oleh naiknya nilai ekspor.
Baca Juga: Dibebaskan dari Dakwaan Pemakzulan, Donald Trump: Gerakan Kami Baru Saja Dimulai
Sepanjang Januari 2021, nilai ekspor Indonesia tumbuh 12,2% secara year on year (yoy) menjadi US$15,3 miliar.
Angka tersebut cukup tinggi di tengah kontraksi ekonomi sebagian negara.
Panutan menambahkan, peningkatan ekspor nonmigas sebesar 12,5% sepanjang Januari 2021 menjadi penyubang terbesar surplus neraca perdangangan.
Baca Juga: Kota Auckland Lockdown, PM Jacinda Arden Sebut Varian Covid-19 Inggris Telah Masuk ke Selandia Baru
Kabar baik #TuandanPuan! Pemerintah berhasil mencatat surplus neraca perdagangan per Januari 2021 sebesar US$2,0 miliar. Hal ini membuat pemerintah semakin yakin pertumbuhan ekonomi tahun 2021 membaik.
Untuk selengkapnya simak tweet berikut ya.#IndonesiaSiapPulih #KSP pic.twitter.com/vrASCnssOG— Kantor Staf Presiden (@KSPgoid) February 15, 2021
Baca Juga: Dimulai Maret, Berikut Jenis Mobil yang Mendapat Relaksasi PPnBM 0 Persen
Selain kontribusi dari sektor minyak dan gas yang juga meningkat 8,3% yoy.
"Terutama dari kelompok komoditi nonmigas, seperti pertanian, pertambangan, dan industri dengan kenaikan berturut-turut sebesar 13,9%, 16,9%, dan 11,7% yoy," jelas Panutan.
Di sisi lain, nilai impor Januari 2021 mencapai US$13,3 miliar, atau 6,5% yoy. Impor migas dan nonmigas turun berturut-turut 21,9% dan 4,0% yoy.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Melantik Dua Pasangan Kepala Daerah Terpilih Provinsi Kaltara dan Sulut
Untuk kelompok barang, penurunan terjadi pada barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal berturut-turut turun sebesar 2,9%, 6,1%, dan 10,7% yoy.
Sebelumnya, Kepala @bps_statistics Suhariyanto menjelaskan, surplus neraca dagang pada Januari 2021 lebih bagus dari Januari 2020 dan Januari 2019.
Pada Januari 2020 neraca dagang mengalami defisit US$640 juta dan pada Januari 2019 defisit US$980 juta.
Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN Dibuka Hari Ini 15 Februari 2021, Begini Caranya
"Sehingga memberi harapan pada pemulihan ekonomi," papar Suhariyanto saat merilis data neraca perdagangan periode Januari 2021.
Suhariyanto juga menambahkan, catatan surplus neraca dagang Januari 2021 menimbulkan harapan bahwa ekspor di bulan-bulan ke depan akan terus tumbuh dan pemulihan ekonomi berjalan sesuai dengan harapan. ***