PR CIREBON - Ekonom Kwik Kian Gie memberikan klarifikasi atas tudingan bahwa ia dianggap mengkritik pemerintah soal utang negara.
Kwin Kian Gie mengaku ia tidak mengerti mengapa Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, menganggapnya mengkritik pemerintah soal utang negara.
Kwik Kian Gie menjelaskan bahwa sudah sangat jelas dalam pernyataannya bahwa utang besar itu tidak masalah. Sebab, nantinya dapat menerbitkan obligasi kembali.
Baca Juga: Dibalut Adat Sunda Internasional, Ali Syakieb dan Margin Wieheerm Resmi Menikah
"Kan sangat jelas yang saya katakan bahwa utang besar tidak masalah, karena kalau jatuh tempo bisa dibayar dengan menerbitkan obligasi atau SUN lagi," kata Kwik Kian Gie.
Saya tidak ngerti mengapa Pak Yustinus Prastowo menganggap saya mengkiritk pemerintah soal utang negara. Kan sangat jelas yg saya katakan bhw utang besar tidak masalah, krn kalau jatuh tempo bisa dibayar dng menerbitkan obligasi atau SUN lagi. Saya teruskan di tweet berikutnya— Kwik Kian Gie (@kiangiekwik) February 6, 2021
Dia melanjutkan, sementara untuk pembayaran bunga akan ditangani dari para kaum milenial yang akan membuat start up atau unicorn.
"Adapun tentang pembayaran bunganya kan oleh kaum milenial yang akan bikin start up atau unicorn-unicorn," cuitnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari unggahan akun Twitter @kiangiekwik pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Baca Juga: Museum Pertama Nabi Dibuka di Madinah, Pangeran Faisal: Bentuk Toleransi dan Moderasi Islam
Kwik Kian Gie mengungkapkan, hal itu terbukti dengan merebaknya platform-platform yang sudah ada, dan memiliki market cap yang besar.
Adapun tentang pembayaran bunganya kan oleh kaum milenial yang akan bikin start up atau unicorn2. Buktinya sdh ada dan market cap-nya gede2. Contoh2 Tokopedia,Bukalapak, Gojek, Balicamp yg dibeli oleh IFC dng harga tinggi.Toto Sugiri berhasil lagi dengan Cloud-nya— Kwik Kian Gie (@kiangiekwik) February 6, 2021
Dia mencontohkannya dengan Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Balicamp yang telah dibeli oleh IFC dengan harga tinggi.
"Toto Sugiri berhasil lagi dengan Cloudnya," katanya.
Baca Juga: Viral Asik Joget 'Lagi Tinggi' di Diskotik, AKP David Sinaga Dicopot dari Jabatannya
Dia melanjutkan bahwa belum lama ini membuat twit yang mengatakan, utang besar memperbesar yield modal sendiri.
"Berusaha dengan modal sendiri Rp200 juta, laba neto Rp40 juta atau yield 20 persen. Ngutang 90 persen dengan bunga 6 persen, kan laba netonya jadi Rp34,6 juta atau 346 persen. Tanpa utang yieldnya 20 persen," cuit Kwik Kian Gie.
Pak Yustinus, sorry perhitungan saya salah. Delete saja dan yg berikut sbb: modal sendiri 100 juta, laba 20 juta. Yield 20%.
Ngutang 90% atau 90 jt utang, modal sendiri 10 juta. Laba tetap 200 jt dipotong bunga 6%. Labaneto jadi 14,6 jt. Yield thd modalsendiri146%.— Kwik Kian Gie (@kiangiekwik) February 6, 2021
Dia meminta maaf kepada Yustinus Prastowo jika hitungannya salah dan kembali memaparkan perhitungannya.
Baca Juga: Tak Tahan, Seorang Ibu Tinju Perut Putranya yang Berusia 3 Tahun hingga Tewas
Dijelaskan Kwik Kian Gie, jika memiliki modal sendiri sebanyak Rp100 juta, dengan laba Rp20 juta, dan yield 20 persen.
Sementara, utang sebesar 90 persen atau Rp90 juta dan modal sendiri Rp10 juta.
"Laba tetap Rp200 juta dipotong bunga 6 persen. Laba neto jadi Rp14,6 juta. Yield terhadap modal sendiri 146 persen," kata Kwik Kian Gie.***