Sinyal Positif, Ekonomi Indonesia Sudah Melewati Titik Terendah, Presiden Jokowi: Tetap hati-hati

- 4 Desember 2020, 06:19 WIB
Peringati Hari Disabilitas Internasional, Presiden Jokowi menegaskan tidak boleh ada penyandang disabilitas yang tertinggal program dari pemerintah.
Peringati Hari Disabilitas Internasional, Presiden Jokowi menegaskan tidak boleh ada penyandang disabilitas yang tertinggal program dari pemerintah. /Twitter/@KemensetnegRI/

PR CIREBON- Selama sembilan bulan ini seluruh pihak telah bekerja keras dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 baik di sisi kesehatan maupun ekonomi. Kerja keras yang dilakukan dengan menjaga keseimbangan antara upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tersebut telah memperlihatkan hasil yang positif.

“Kerja keras tersebut mulai menampakkan hasil, sinyal positif sudah kita lihat,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan yang disampaikan secara virtual pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020, Kamis, 3 Desember 2020.

Disampaikan Presiden, berdasarkan data per hari Kamis, 3 Desember 2020, kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat lebih rendah dari rata-rata dunia. Kasus aktif di Indonesia sebesar 12,72 persen, sedangkan rata-rata dunia 28,04 persen.

“Tingkat kesembuhan juga semakin membaik, mencapai angka 84,02 persen. Lebih baik dari angka kesembuhan rata-rata dunia sebesar 69,56 persen,” terang Presiden.

Baca Juga: Revolusi Akhlak Pisau Analisis Pancasila, Gatot: Habib Rizieq Seorang Nasionalis Pengawal Pancasila

Di sisi pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III juga sudah menunjukkan tren positif jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Jika pada triwulan II-2020 ekonomi Indonesia terkontraksi minus 5,32 persen, pada triwulan III-2020 terjadi pembaikan menjadi minus 3,49 persen. “Artinya, telah melewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik, tren positif membaik,” ujar Presiden, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Sekretariat Kabinet RI.

Kepala Negara pun menyampaikan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia akan terus bergerak membaik dalam kuartal-kuartal mendatang. “Dengan momentum ini, saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif di triwulan IV dan seterusnya,” ujarnya.

Baca Juga: Klaim Melawan Ekstremisme Islam, Prancis Akan Tutup 76 Masjid Diduga Radikalisasi

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga memaparkan berbagai indikator-indikator ekonomi yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi tersebut.

Industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB (Produk Domestik Bruto), ujar Presiden, menunjukkan perbaikan di Oktober 2020. Perbaikan ini didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal di bulan tersebut.

“Neraca perdagangan yang mengalami surplus US$8 miliar di triwulan III-2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal,” ungkap Presiden.

Baca Juga: Setelah Inggris Menjadi Negara Pertama Vaksinasi Covid-19, Harga Minyak Dunia Semakin Meroket

Dari sisi pasar modal dan keuangan, Presiden menyampaikan, kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan. Pada 17 November 2020, IHSG tercatat mencapai level 5.522, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika adalah Rp 14.050.

“Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 yang lalu,” jelas Presiden.

Presiden mengingatkan agar momentum pertumbuhan yang positif ini harus terus dijaga serta tetap fokus bergerak ke depan dalam upaya bangkit dan pulih dari pandemi.

“Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah. Kita tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan,” pungkasnya.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x