Cek Fakta: Benarkah Pakai Masker Terlalu Sering dan Lama Bisa Keracunan Karbondioksida ?

- 19 Oktober 2020, 12:37 WIB
Ilustrasi masker.
Ilustrasi masker. /Pixabay/Наркологическая Клиника/

PR CIREBON – Sebuah postingan di Facebook dalam grup bernama Rakyat Indonesia Berbicara, sebuah akun bernama Soelaiman Sr. mengunggah sebuah foto dengan bertuliskan ‘Bahaya Memakai Masker untuk Orang Sehat’.

Dalam unggahan gambar tersebut, tertulis beberapa bahaya memakai masker, yakni sakit kepala hingga gangguan pernapasan termasuk keracunan karbon dioksida yang bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. 

Akun tersebut juga menulis narasi yang mengajak masyarakat untuk tidak mengenakan masker karena alasan kesehatan.

Berikut narasi yang ditulis oleh akun tersebut:

 Baca Juga: Indonesia Coba Ikuti Pemerintah AS, Sofyan Djalil: Tak Hanya Cipta Kerja, Akan Ada Omnibus Law Lain

“Oh… ternyata aktivis anti-masker dia ini.

Ayolah.. kita buat gerakan yang sama sebagai aktivis anti-masker, agar kita tidak ketergantungan dan menyelamatkan banyak nyawa manusia dari dampak terlalu lama dan terlalu sering menggunakan masker, yang bisa mengakibatkan Hypoxia dan mati karna fungsi paru-paru tidak lagi normal dan keracunan CO2 kita sendiri.

Buat gerakan anti-masker agar kita tidak mudah dikontrol dan dikendalikan seperti robot.

Orang sehat, gunakan otak.” demikian pernyataan klaim yang disebarkan akun Facebook tersebut.

Baca Juga: PBNU Sampaikan Protes Masyarakat Soal Pasal-pasal UU Cipta Kerja, Wapres Sediakan Dua Solusi

Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari Turn Back Hoax, klaim yang mengatakan bahwa memakai masker terlalu lama dan terlalu sering dapat menyebabkan hypoxia dan meninggal karena keracunan karbon dioksida adalah informasi yang salah.

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Unhas, dr. Arif Santoso, SpP menegaskan bahwa memakai masker dalam waktu yang lama tidak membuat seseorang keracunan CO2. 

Dengan ukuran virus Corona yang sekira 125 nanometer, membuat virus Corona tidak dapat menembus masker. Sedangkan karbon dioksida, oksigen, hingga nitrogen ukurannya jauh lebih kecil daripada virus Corona sehingga dapat menembus pori-pori masker.

Baca Juga: Cegah Angka Kemiskinan Semakin Meningkat, Kemensos Siap Turunkan Bantuan Sosial Tunai

Bill Carroll, PhD sebagai profesor kimia dari Indiana University juga menjelaskan bahwa sebelum tubuh mengalami keracunan CO2, tubuh akan memberikan sinyal perlindungan diri. 

Ketika tingkat CO2 yang memengaruhi kadar keasaman darah berubah, maka tubuh akan mendeteksi perubahan kadar keasaman darah tersebut sehingga orang tersebut akan pingsan sebagai salah satu cara tubuh menuntut seseorang agar bisa bernapas dengan normal.

Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim bahwa mengenakan masker terlalu lama dan terlalu sering dapat menyebabkan hypoxia dan meninggal karena keracunan karbon dioksida merupakan informasi hoaks.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x