Cek Fakta: Benarkah Luhut Pandjaitan Imbau Petani Kurangi Tanam Sayur Terkait Impor dari Tiongkok?

- 3 Juni 2020, 11:56 WIB
MENKO Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.*
MENKO Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.* /ANTARA

Baca Juga: Rusuh dengan Bawa Tato Indonesia, Pendemo di Philadelphia Ungkap Naturalisa AS dan Lahir di Jawa

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Luhut memang meminta kepada petani untuk mengurangi penanaman sayur mayur. Permintaan itu disampaikan Luhut warga Situ Cisanti, Kertasari, Bandung, Jawa Barat.

Ia ingin warga sekitar Situ Cisanti mengganti menanam tanaman lain yang lebih menghasilkan secara ekonomi. Misalnya saja, menanam sereh wangi dan tanaman lainnya.

Kemudian menemukan artikel lagi berjudul "Sayuran Asal China Mulai Membanjiri RI" yang dimuat disalah satu situs media lain pada 15 Mei 2020.

Baca Juga: Ada Pedagang Terkonfirmasi Covid-19, Pemkab Cirebon Tutup Tiga Pasar di Pabuaran 

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pada April 2020, impor asal Tiongkok, yang merupakan tertinggi di Indonesia. Nilai impornya naik USD 762,3 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Komoditas sayuran asal Tiongkok menjadi barang yang paling banyak diimpor Indonesia selama bulan lalu.

Baca Juga: Ditangkap di Jakarta Selatan, KPK Resmi Tahan Nurhadi dan Rezky Herbiyono

Dengan demikian faktanya, informais yang beredar terkait pernyataan Menko Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta petani mengurangi menanam sayur tidak ada kaitannya dengan kabar adanya impor pangan (sayur) asal Tiongkok yang mulai membanjiri RI.

Imbauan Menteri Luhut disampaikan pada Agustus 2019, sebelum kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Tiongkok.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pikiran Rakyat Kominfo Facebook Bella Irana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x