Cek Fakta: Benarkah Luhut Pandjaitan Imbau Petani Kurangi Tanam Sayur Terkait Impor dari Tiongkok?

- 3 Juni 2020, 11:56 WIB
MENKO Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.*
MENKO Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.* /ANTARA

PR CIREBON – Di tengah pandemic Covid-19, beredar kabar bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau petani kurangi menanam sayur karena adanya impor pangan dari Tiongkok.

Kabar tersebut datang dari Akun Facebook Facebook Zulkarnain Fajri yang mengunggah gambar tangkapan layar artikel berita yang berjudul “Luhut Minta Petani Mengurangi Penanaman Sayur Mayur.”

Baca Juga: Disetujui Menkes, Rusia Klaim Obat Avifavir Dapat Sembuhkan Pasien Corona Hanya dalam Waktu 4 Hari

Kemudian Judul dari berita itu dikaitkan dengan berita lainnya berjudul "Sayuran Asal China Mulai Membanjiri RI".

"Belilah di pasar tradisional itu sayur rakyat(lokal) bukan import. Yang import biar busuk di supermarket. Cintailah sayur dalam negeri bebas Covid 19 Insyaallah," tulis akun Facebook Zulkarnain Fajri.

Konten yang disebarkan akun Facebook Zulkarnain Fajri telah 2.500 kali dibagikan dan mendapat 209 komentar warganet.

Baca Juga: Tuai Kontrovesi, Bagian Kutipan Pidato dalam Lagu 'What Do You Think?' Milik Suga BTS Dihapus

Tim PikiranRakyat-Cirebon.com melakukan penelusuran dari berbagai sumber terkait klaim tentang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta petani mengurangi menanam sayur karena adanya impor pangan dari Tiongkok.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "Luhut Minta Petani Mengurangi Penanaman Sayur Mayur".

Hasilnya terdapat artikel serupa yang diunggah akun Facebook Zulkarnain Fajri. Artikel tersebut dimuat situs Pikiran-Rakyat.com pada 28 Agustus 2019 lalu.

Baca Juga: Rusuh dengan Bawa Tato Indonesia, Pendemo di Philadelphia Ungkap Naturalisa AS dan Lahir di Jawa

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Luhut memang meminta kepada petani untuk mengurangi penanaman sayur mayur. Permintaan itu disampaikan Luhut warga Situ Cisanti, Kertasari, Bandung, Jawa Barat.

Ia ingin warga sekitar Situ Cisanti mengganti menanam tanaman lain yang lebih menghasilkan secara ekonomi. Misalnya saja, menanam sereh wangi dan tanaman lainnya.

Kemudian menemukan artikel lagi berjudul "Sayuran Asal China Mulai Membanjiri RI" yang dimuat disalah satu situs media lain pada 15 Mei 2020.

Baca Juga: Ada Pedagang Terkonfirmasi Covid-19, Pemkab Cirebon Tutup Tiga Pasar di Pabuaran 

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pada April 2020, impor asal Tiongkok, yang merupakan tertinggi di Indonesia. Nilai impornya naik USD 762,3 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Komoditas sayuran asal Tiongkok menjadi barang yang paling banyak diimpor Indonesia selama bulan lalu.

Baca Juga: Ditangkap di Jakarta Selatan, KPK Resmi Tahan Nurhadi dan Rezky Herbiyono

Dengan demikian faktanya, informais yang beredar terkait pernyataan Menko Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta petani mengurangi menanam sayur tidak ada kaitannya dengan kabar adanya impor pangan (sayur) asal Tiongkok yang mulai membanjiri RI.

Imbauan Menteri Luhut disampaikan pada Agustus 2019, sebelum kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Tiongkok.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pikiran Rakyat Kominfo Facebook Bella Irana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x