Yakin Ada Air Tersembunyi dalam Lapisan Es di Bulan, NASA Rencanakan Misi untuk Panen Air

- 27 Oktober 2020, 13:02 WIB
 Ilustrasi permukaan bulan: NASA berencana akan pergi ke bulan untuk memanen air setelah meyakini bahwa disana banyak sumber air yang tersembunyi dalam lapisan es.
Ilustrasi permukaan bulan: NASA berencana akan pergi ke bulan untuk memanen air setelah meyakini bahwa disana banyak sumber air yang tersembunyi dalam lapisan es. /PIXABAY/Reimund Bertrams

PR CIREBON - Bulan tidak memiliki sumber air seperti yang menjadi ciri khas Bumi, tetapi para ilmuwan NASA mengatakan pada Senin, 26 Oktober 2020, bahwa air di bulan tersebar lebih luas daripada yang diketahui sebelumnya, dengan molekul air terperangkap dalam butiran mineral di permukaan dan lebih banyak air yang mungkin tersembunyi di lapisan es, yang berada dalam bayangan permanen.

Sementara penelitian 11 tahun lalu menunjukkan air relatif tersebar luas dalam jumlah kecil di bulan, tim ilmuwan sekarang melaporkan deteksi jelas pertama terkait molekul air di permukaan bulan.

Pada saat yang sama, tim lain melaporkan bahwa bulan memiliki sekitar 40.000 km persegi (15.400 mil persegi) bayangan permanen yang berpotensi menyimpan kantong air tersembunyi dalam bentuk es.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Sebut Presiden Prancis Contoh Pemimpin yang Bisa Menyeret Dunia pada Permusuhan

Air adalah sumber daya yang berharga, dan kehadiran air di bulan yang relatif melimpah terbukti penting bagi misi astronot dan robotik di masa depan, yang berusaha mengekstraksi dan memanfaatkan air untuk tujuan seperti menyediakan persediaan minum atau bahan bakar.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Casey Honniball, dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, mendeteksi air molekuler di permukaan bulan, terperangkap di dalam gelas alami atau di antara butiran puing.

Pengamatan sebelumnya telah menderita ambiguitas antara air dan sepupu molekul hidroksil, tetapi deteksi baru menggunakan metode yang menghasilkan temuan yang tidak ambigu.

Baca Juga: Benny Tjokro dan Heru Hidayat Dikenakan Sanksi Penjara Seumur Hidup, Penasihat Hukum: Tidak Puas

Satu-satunya cara agar air ini bertahan di permukaan bulan yang diterangi matahari tempat ia diamati adalah dengan ditanam di dalam butiran mineral, melindunginya dari lingkungan yang dingin dan cuaca buruk.

Para peneliti menggunakan data dari Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA), pesawat Boeing 747SP yang dimodifikasi untuk membawa teleskop dan berfungsi sebagai observatorium udara.

Studi kedua, yang juga diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, berfokus pada apa yang disebut jebakan dingin di bulan, wilayah permukaannya yang berada dalam kondisi kegelapan abadi dengan suhu di bawah -163C (-260F). Itu cukup dingin sehingga air beku bisa tetap stabil selama milyaran tahun.

Baca Juga: Grup K-pop BTS, EXO dan NCT 127 Masuk Nominasi American Music Awards 2020

Menggunakan data dari pesawat luar angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter NASA, para peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan planet Paul Hayne dari Universitas Colorado, Boulder, mendeteksi apa yang mungkin merupakan puluhan miliar bayangan kecil, banyak yang tidak lebih besar dari koin kecil. Sebagian besar berada di daerah kutub.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa banyak daerah di bulan yang sebelumnya tidak diketahui bisa menampung es air,” kata Hayne.

Hasil yang diperolehnya menunjukkan bahwa air bisa jauh lebih tersebar di daerah kutub bulan daripada yang diperkirakan sebelumnya, membuatnya lebih mudah untuk diakses, diekstrak, dan dianalisis, katanya.

Baca Juga: Guna Mempercepat Pembangunan Geopark, Balai Taman Nasioal Komodo Tutup Sementara Hingga Tahun Depan

NASA merencanakan kembalinya astronot ke bulan, misi yang diharapkan membuka jalan untuk perjalanan selanjutnya membawa awak ke Mars. Sumber-sumber yang dapat diakses di mana air dapat dipanen di bulan akan bermanfaat bagi upaya-upaya tersebut.

“Air tidak hanya terkendala di wilayah kutub. Ini lebih menyebar dari yang kami kira, "kata Honniball.

Misteri lain yang masih belum terpecahkan adalah sumber air bulan. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Relawan Jokowi Jadi Komisaris BUMN, Ketum Joman Sebut Bukan Bagian dari Bagi-bagi Jatah Politik

“Asal usul air di bulan adalah salah satu pertanyaan gambaran besar yang kami coba jawab melalui penelitian ini dan penelitian lainnya,” kata Hayne.

"Saat ini, pesaing utama adalah komet, asteroid atau partikel debu antarplanet kecil, angin matahari, dan bulan itu sendiri melalui pelepasan gas dari letusan gunung berapi,"
ujarnya.

Bumi adalah dunia basah, dengan lautan asin yang luas, danau air tawar yang besar, dan lapisan es yang berfungsi sebagai reservoir air.

Baca Juga: Tak Kapok Berpolitik, Ahmad Dhani Sebut Dirinya akan Jadi Presiden Indonesia Tahun 2039

“Sebagai rekan planet terdekat kita, memahami asal-usul air di bulan juga dapat menjelaskan asal-usul air di Bumi, masih menjadi pertanyaan terbuka dalam ilmu planet,” ucap Hayne.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x