Sinyal Radio Misterius Terdeteksi dari dalam Bima Sakti, Ahli Astrofisika Sebut Itu Paling Bercahaya

6 November 2020, 07:09 WIB
Foto galaksi Bima Sakti dari teleskop Hubble Space./Instagram.com/ @nasahubble /

 

PR CIREBON - Semburan radio cepat (FRB) merupakan sebuah fenomena membingungkan yang pertama kali terdeteksi pada tahun 2007. Akan tetapi, pengamatan sebelumnya tidak pernah mengidentifikasi fenomena tersebut dari dalam galaksi bima sakti.

Fenomena itu singkat, tetapi sangat kuat. Memancarkan lebih banyak energi dalam satu milidetik yang dilakukan matahari sepanjang hari.

Tiga makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, berdasarkan pengamatan yang dibuat di seluruh dunia, yakni di Kanada, AS, Tiongkok, dan bahkan dari luar angkasa, berpotensi mengungkap sumbernya.

Baca Juga: Presiden Prancis Tak Merasa Bersalah, Bamsoet: Berpotensi Pecah Belah Kerukunan Umat Beragama

Pada awal tahun 2020, tepatnya pada 27 April, dua teleskop ruang angkasa mengambil radiasi sinar-X dan gamma yang kuat yang berasal dari tubuh kosmik di sisi lain galaksi.

Ketika para astronom melatih teleskop di Bumi untuk mengamati wilayah itu keesokan harinya, mereka melihat sebuah ledakan radio yang sangat kuat dan cepat, yang kemudian mereka beri nama FRB 200428, setelah tanggal tersebut. Apa yang para astronom lihat sangat mencengangkan.

“Itu digambarkan sebagai ledakan radio paling bercahaya yang pernah terdeteksi di galaksi kita”, tutur Dr Daniele Michilli, seorang ahli astrofisika di McGill University, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Sky News.

Baca Juga: Indonesia Masuk Jurang Resesi, BPS: PDB Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

Para astronom tidak benar-benar tahu apa yang menyebabkan FRB, tetapi sinyal baru yang terdeteksi dari dalam galaksi bima sakti itu memberikan beberapa informasi penting yang dapat membantu memecahkan misteri ini.

Karena FRB ini berasal dari dalam Bima Sakti sendiri, para astronom pun mampu melacaknya ke sumber yang mungkin, seperti sejenis bintang neutron yang memiliki medan magnet yang kuat yang disebut magnetar.

Tubuh kosmik ini adalah sisa-sisa bintang yang lama runtuh dalam ledakan supernova, sekitar 30.000 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.

Baca Juga: Pengedar Narkoba Semakin Kreatif, Ganja Diselundupkan Layaknya Kiriman Paket dari Perusahaan BUMN

Magnetar, seperti bintang neutron lainnya, sangat padat. Meskipun diameter mereka berpotensi hanya 12 mil (20km), tetapi mereka memiliki massa sekitar 140 persen dari matahari yang memiliki diameter 800.000 mil (1,4 juta km).

"Ada misteri besar tentang apa yang akan menghasilkan ledakan besar energi ini, yang sampai sekarang kita lihat datang dari setengah alam semesta," kata Profesor Kiyoshi Masui, asisten profesor fisika di MIT.

"Ini adalah pertama kalinya kami dapat mengikat salah satu semburan radio cepat eksotis ini ke satu objek astrofisik,” lanjut Masui.

Baca Juga: Jika Menang, Joe Biden Harus Memerintah Amerika Trump yang Disebut Negara Mementingkan Kebencian

Namun, bahkan jika teori para astronom tepat bahwa FRB berasal dari magnetar, masih belum jelas bagaimana bintang neutron yang sangat magnetis dapat menghasilkan semburan energi dan berbagai emisi elektromagnetik pada saat yang sama.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: News Sky

Tags

Terkini

Terpopuler