Indonesia Masuk Jurang Resesi, BPS: PDB Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

- 6 November 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi Resesi
Ilustrasi Resesi /

PR CIREBON - Tampaknya resesi yang digadang-gadang oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mencapai waktunya, pasalnya memasuki kuartal III ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih minus.

Saat resesi artinya, pertumbuhan ekonomi bisa sampai nol persen, bahkan minus dalam kondisi terburuknya.

Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3.49 persen secara tahunan.

Baca Juga: Menjelang Joe Biden Mendekati 270 Suara Elektoral, Muncul Situs yang Menyudutkan Trump

Secara kuartalan, ekonomi sudah mulai tumbuh sebesar 5.05 persen dan secara kumulatif masih terkontraksi 2.03 persen.

Dibandingkan kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik.

Pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi cukup dalam, mencapai 5.32 persen.

Baca Juga: Presiden Prancis Tak Merasa Bersalah, Bamsoet: Berpotensi Pecah Belah Kerukunan Umat Beragama

"Dengan berbagai catatan peristiwa pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia kalau PDB atas dasar harga konstan kita bandingkan pada kuartal II-2019, ekonomi kontraksi 3.49 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2020 ini minus hingga 5.32 persen.

Besaran produk domestik bruto (PDB) di kuartal II/2020 hanya mencapai Rp3.687.7 triliun.

Baca Juga: Tanggapi Tudingan Mahfud MD Soal Kepulangan Habib Rizieq, FPI Beri Penjelasan

Kontraksi angka pertumbuhan ekonomi ini bahkan dinilai jadi yang terdalam setelah krisis moneter.

Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB kuartal III atas dasar harga berlaku Rp3.894 triliun.

Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp2.720.6 triliun.

Baca Juga: Hasil Penelitian Sebut Main Ponsel Sebelum Tidur Dapat Naikkan Berat Badan, Berikut Penjelasannya

Menurut pengeluaran secara tahunan, semua komponen mengalami kontraksi dengan konsumsi rumah tangga mencatatkan penurunan paling dalam.

Untuk diketahui, selain Indonesia, beberapa negara lain yang juga telah mengalami resesi di antaranya Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Australia, Uni Eropa, hingga Hong Kong.

Pemerintahan negara-negara dunia menerapkan kebijakan untuk menekan angka persebaran Covid-19.  
Hal itu memberikan dampak ke perekonomian negara-negara dunia.

Baca Juga: Mahfud MD Akan Sikat Siapa Saja yang Buat Kerusakan Saat Kepulangan Habib Rizieq

Pasalnya, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terhenti dengan diterapkannya pembatasan sosial atau lockdown di hampir seluruh negara di dunia.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x